Erick Thohir Sebut 60 Juta Database PeduliLindungi Hilang
- ANTARA/Mentari Dwi Gayati.
VIVA Bisnis – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menegaskan, sebenarnya pemerintah Indonesia sangat peduli tentang bagaimana melakukan efisiensi dan memanfaatkan berbagai potensi ekonomi yang ada.
Misalnya yakni seperti besarnya potensi sektor kesehatan, yang selama ini terbengkalai dan membuat sebagian masyarakat Indonesia justru berobat ke luar negeri.
"Itu lah kenapa pemerintah membuat KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Sanur, Bali, yakni supaya kita bisa menarik sebagian potensi market kita agar balik ke sini," kata Erick, dikutip Kamis 8 September 2022.
Baca juga:Â Reaksi Menteri Plate Soal Hacker Bjorka Minta Kominfo Berhenti Idiot
Namun, Erick mengakui bahwa untuk membangun ekosistem layanan kesehatan agar bisa memanfaatkan potensi ekonomi semacam itu, dibutuhkan upaya yang sungguh-sungguh dari pemerintah Indonesia.
Terutama dalam hal pengelolaan data, yang memungkinkan potensi-potensi ekonomi seperti itu dapat terdeteksi sehingga bisa dimanfaatkan oleh pemerintah.
Namun, Erick mengakui bahwa masalah pengelolaan data ini bukanlah sesuatu yang mudah. Hal itu dapat dilihat pada kasus PeduliLindungi, yang sampai saat ini masih mengalami kendala dalam pengelolaan data yang dimilikinya.
"Data base program kita sudah terlalu banyak. Tetapi kita enggak punya single data. Kita sudah bisa mengonsilidasi PeduliLindungi, kita pakai 60 juta. COVID-19 hilang, hilang lagi datanya," ujar Erick.
Karenanya, Erick menekankan bahwa masalah pengelolaan data ini harus menjadi perhatian serius. Apalagi yang menyangkut program-program pemerintah di sektor ekonomi, yang berkaitan dengan masyarakat.
"Ketika program pemerintah berjalan, ini harus tepat sasaran. Entah itu yang namanya subsidi atau apapun," ujarnya.