Ekspor Biji-bijian Ukraina Mulai Dibuka, Harga Pangan Dunia Turun

Logo Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).
Sumber :
  • ANTARA/Reuters/Alessandro Bianchi

VIVA Bisnis – Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) yang berbasis di Roma mengungkap bahwa harga pangan dunia turun drastis pada Juli. Hal itu, usai kesepakatan untuk mengizinkan pengiriman biji-bijian dari Ukraina dan penyesuaian rantai pasokan global membantu meringankan beberapa tekanan harga.

Menag Nasaruddin Berharap Peringatan Hari Ibu Jadi Penguatan Pemberdayaan bagi Perempuan

Dilansir VIVA Bisnis dari Antara, Sabtu 6 Agustus 2022, Indeks bulanan harga komoditas pangan turun 8,6 persen pada Juli, penurunan satu bulan terbesar sejak 2008, menurut data yang dirilis oleh FAO.

Penurunan tersebut mewakili tiga bulan berturut-turut indeks melemah, meskipun ini pertama kalinya dalam periode tersebut penurunannya signifikan. 

Malaysia Lanjutkan Pencarian Pesawat MH370

Baca juga: Soal Pihak Lain Ikut Baku Tembak, Pengacara: Bharada E Tak Menutupi

Meskipun tren dari Juli, indeks masih 5,0 persen lebih tinggi dari pada awal tahun dan 13 persen di atas level dari tahun lalu.

Mobil Tabrak Kerumunan Pasar Natal di Jerman, 2 Orang Tewas

Pada April, indeks FAO mencapai level tertinggi karena kenaikan harga bahan bakar, perlambatan ekspor biji-bijian dari Rusia dan Ukraina di tengah konflik negara-negara tersebut, dan masalah rantai pasokan lainnya.

Setiap komponen indeks turun pada Juli, dipimpin oleh penurunan 11,5 persen harga biji-bijian dan sereal yang merupakan komponen terbesar dalam indeks.

FAO mengatakan perkembangan positif sebagian terkait dengan kesepakatan kunci untuk membuka blokir pelabuhan Laut Hitam utama di Ukraina untuk memungkinkan ekspor biji-bijian dari negara itu, yang merupakan salah satu produsen biji-bijian utama dunia. 

Meski demikian, harga biji-bijian dan sereal masih hampir 25 persen di atas level mereka dari 12 bulan lalu.

Petani di Ukraina saat memanen tanaman gandumnya

Photo :
  • AP Photo/Efrem Lukatsky)

Menurut FAO, harga minyak nabati turun 19,2 persen, terendah dalam sepuluh bulan, dibantu oleh kuota ekspor yang kuat untuk minyak sawit Indonesia. 
Lalu, harga susu turun 2,5 persen di tengah permintaan global yang lesu, sementara harga daging turun 0,5 persen, penurunan pertama sejak tahun lalu.

Indeks Harga Pangan FAO didasarkan pada harga di seluruh dunia untuk 23 kategori komoditas pangan yang mencakup harga untuk 73 produk berbeda dibandingkan dengan tahun dasar. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya