Penampakan Progres Konstruksi Jalan Tol yang Dibuat PUPR dari Bambu
- Dok. Kementerian PUPR
VIVA Bisnis – Kementerian PUPR sempat membuat geger dengan melakukan uji coba pemasangan konstruksi jalan tol menggunakan material dari Bambu. Proyek yang dicoba tersebut adalah Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak di Jawa Tengah.
Untuk mengetahui progres jalan tol tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau progres pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak tersebut pada Senin 4 Juli 2022 lalu.
Adapun, kehadiran Tol Semarang-Demak diharapkan dapat semakin melengkapi konektivitas jaringan jalan di wilayah Jawa Tengah bagian utara sekaligus menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, industri, dan kawasan pariwisata religi khususnya di wilayah Demak.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini 5 Juli 2022: Global Turun, Antam Stagnan
Basuki berpesan agar pembangunan Tol Semarang-Demak tetap memperhatikan aspek konstruksi, aspek waktu, dan aspek keuangan. "Ini technical challenge, jadi harus benar-benar diperhatikan," kata Basuki dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa 5 Juli 2022.
Perlu diketahui, Tol Semarang-Demak memiliki panjang 26,95 km yang dibangun dalam dua seksi melalui skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU), yakni Seksi 1 untuk ruas Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km menjadi porsi pemerintah (APBN) dengan kebutuhan biaya Rp10 triliun.
Sementara Seksi 2, untuk ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Pembangunan Perumahan Semarang Demak.
Untuk seksi 1 telah dilaksanakan kontrak dengan paket pekerjaan peninggian Jembatan Kaligawe, elevated freeway, dan pile slab untuk 1A; pekerjaan tanggul laut dan jalan utama, On/Off Ramp, Jembatan Kali Babon dan Sayung serta rest area dan Gerbang Tol untuk 1B; pembangunan Kolam Retensi Terboyo (±189 Ha) dan Sriwulan (±28 Ha), Rumah Pompa Terboyo dan Sriwulan untuk 1C.
Pada seksi 1 tengah dilakukan trial embankment sepanjang 0,4 km dengan progres 7,63 persen dan diharapkan selesai pada Januari 2023 hingga 2 lapis timbunan dan dapat dijadikan acuan untuk pekerjaan tanggul laut pada paket kontraktual 1B yang pada bulan januari 2023 bertepatan mulai pekerjaan timbunan.
Tol Semarang-Demak terintegrasi tanggul laut dengan struktur timbunan di atas laut diperkuat dengan matras bambu setebal 13 lapis.
Selain sistem matras bambu, penguatan kondisi tanah juga dilakukan dengan cara pemasangan material penyalir vertikal pra-fabrikasi atau PVD serta melaksanakan pembebanan menggunakan material pasir laut yang diambil menggunakan alat Trailing Suction Hopping Dredger atau TSHD.
Diharapkan dengan Pembangunan Jalan Tol yang terintegrasi tanggul laut ini permasalahan banjir rob di Semarang Timur khususnya Kaligawe-Sayung yang mengakibatkan kerugian ekonomi cukup signifikan dapat teratasi pada akhir 2023 dengan terbangunnya tanggul hingga 4 lapis timbunan dan beroperasinya Rumah Pompa pada Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan.
Selanjutnya untuk Seksi 2 saat ini sudah tahap konstruksi dengan progres mencapai 87,4 persen dan ditargetkan rampung akhir tahun ini.
Pembangunan Seksi 2 dilaksanakan oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium Maratama-Studi Teknik (KSO) dan Konsultan Supervisi PT. Virama Karya (Persero) dengan biaya konstruksi sebesar Rp4,7 triliun.