Harga Cabai Meroket, Mendag Zulhas: Tak Apa Biar Petani Untung
- VIVA/Anisa Aulia
VIVA Bisnis – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengakui, dinamika harga bahan pokok masyarakat yang naik turunnya signifikan, terjadi pada komoditas cabai keriting dan cabai rawit.
Hal itu diutarakannya usai melakukan kunjungan di Pasar Ciracas Jakarta Timur, pada Selasa pagi. Guna memantau perkembangan harga-harga barang kebutuhan pokok.
"Sekarang harga cabai keriting naik lagi hingga lebih dari Rp100 ribu per kilogram (kg), dan cabe rawit juga di atas Rp100 ribu per kg," kata Zulhas, Selasa, 5 Juli 2022.
Zulhas pun meminta, masyarakat memaklumi kondisi tersebut, karena adanya faktor musim. Apalagi, menurutnya para petani cabai juga ingin merasakan kenaikan harga cabai, supaya mereka bisa ikut meraup untung.
"Jadi karena memang itu musiman. Tapi kalau cabai saya kira tidak apa-apa lah, sekali-sekali petani biar panen, biar untung," ujarnya.
Meski demikian, Zulhas mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, guna mengatasi masalah musim tersebut. Menurutnya, sistem hidroponik merupakan salah satu solusi guna menangani lonjakan harga cabai.
"Jangka panjang menteri pertanian melalui skema KUR akan mengembangkan tanaman hidroponik. Jadi tidak terpengaruh lagi soal musim. Sehingga kita harapkan nanti harga cabai bisa stabil," kata Zulhas.
Selain itu, Mendag juga memastikan bahwa harga-harga bahan kebutuhan pokok lainnya masih stabil. Pada beberapa komoditas, sudah ada sedikit penurunan meskipun harganya masih tetap terbilang tinggi.
"Pada minggu pertama saya jadi menteri, harga daging Rp150 ribu per kg. Minggu kedua saya jadi menteri (harga daging) Rp140 ribu per kg, dan sekarang harga daging sudah Rp135 ribu per kg," ujar Zulhas.
"Harga telur ayam saat kami pertama datang dulu Rp30.000 per kg, tapi hari ini harga telur Rp27.000 per kg. Harga daging ayam waktu pertama kita datang Rp48.000 per kg dan hari ini sudah rp45.500 per kg, tapi masih tinggi," ujarnya.