Tekanan Inflasi Buat Rupiah Pagi Ini Melemah ke Level Rp14.972

Rupiah melemah terhadap dolar AS.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Selasa pagi 5 Juli 2022, pukul 09.12 WIB. Rupiah melemah sebesar 1 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.972 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp14.971 per dolar AS.

Rupiah Loyo ke Level Rp 15.852 per Dolar AS

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Jumat sore, mematok rupiah di angka Rp14.960 per dolar AS.

Analis PT Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, pasar saat ini masih terus menyoroti tingginya inflasi global, yang berdampak terhadap inflasi di Indonesia. 

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Balik Melemah Dipicu Kebijakan Tarif Trump

Baca juga: IHSG Dibayangi Tekanan, Simak Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini

Dengan demikian, karena tingginya inflasi Juni 2022 membuat Pemerintah harus mulai menyiapkan strategi untuk menahan kenaikan inflasi hingga akhir tahun.

Rupiah Loyo ke Level Rp 15.777 per Dolar AS, Ini Pemicunya

“Salah satu strategy adalah pertama, pemerintah harus mewaspadai pergerakan harga-harga komoditas global seperti gandum dan minyak bumi yang terdampak oleh kondisi geopolitik di Eropa,” kata Ibrahim dalam riset harian, Selasa 5 Juli 2022.

Kemudian, kedua pemerintah juga harus memikirkan dan membuat roadmap ketahanan pangan, terutama bahan makanan yang selama ini sering kali menjadi penyebab utama inflasi di Indonesia. 

Dan ketiga melakukan perbaikan komprehensif lintas sektoral dari sektor hulu yang berada di Kementerian Pertanian, sampai sektor hilir yang berada di Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian.

Menghitung uang kertas rupiah pecahan 100 ribu (ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

“Hal Ini tidak bisa dilakukan secara instan, perlu waktu yang lebih lama, tapi bisa dilakukan. Hanya perlu political will dari pemerintah,” jelasnya.

Adapun tingginya inflasi tersebut Ibrahim akan memberikan ketidakpastian dan mengganggu potensi pertumbuhan. Sehingga dengan itu pemerintah harus meningkatkan kewaspadaan dari kemungkinan kenaikan inflasi hingga akhir 2022.

Sedangkan tantangan terbesar yang dihadapi perekonomian Indonesia adalah potensi terjadinya stagflasi yaitu kenaikan inflasi di tengah kondisi pertumbuhan ekonomi yang stagnan atau bahkan kontraksi.

“Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.960-Rp15.020,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya