Harga Emas Hari Ini 25 Juni 2022: Antam Tercatat Stagnan

Petugas menunjukkan imitasi emas logam mulia produk PT Aneka Tambang (Antam) yang dipamerkan di gerai Antam.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

VIVA – Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini, 25 Juni 2022 dibanderol seharga Rp992.000 per gram. Harga tersebut tak bergerak bila dibandingkan dengan perdagangan kemarin.

Dibuka Menghijau, IHSG Diprediksi Lanjut Melemah Seiring Lesunya Bursa Asia-Pasifik

Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga pembelian kembali atau buyback emas ditetapkan seharga Rp871 ribu per gram. Harga itu naik Rp1.000 per gram jika dibanding perdagangan kemarin.

Adapun harga emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp4,73 juta, 10 gram Rp9,41 juta, 25 gram Rp23,41 juta dan 50 gram Rp46,74 juta.

Bursa Asia Dibuka Bervariasi, Investor Masih Tunggu Keputusan Suku Bunga The Fed

Baca juga: Mendag Jamin Minyak Goreng Curah Rp14.000 Tersedia di 15 Ribu Titik

Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp93,41 juta, 250 gram Rp233,26 juta dan emas 500 gram Rp466,32 juta.

Bursa Asia Perkasa saat Investor Nantikan Keputusan Suku Bunga Jepang dan China

Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp546 ribu dan 1.000 gram senilai Rp932,6 juta.

Untuk diketahui, harga penjualan emas batangan Antam ini belum termasuk pajak. Pada hari ini, semua ukuran emas tersedia di butik emas Logam Mulia Pulo Gadung.

Emas Global

Sementara itu, harga emas internasional ditutup naik tipis pada Jumat. Hal itu karena dolar turun dan kekhawatiran adanya resesi sehingga membuat daya tarik aset safe haven kembali naik.

Dilansir dari CNBC pada Sabtu 25 Juni 2022, harga emas di pasar spot Jumat ditutup naik sebesar 0,1 persen ke level US$1.824,69 per ons. Sedangkan, emas berjangka AS tetap di level US$1.830,3 per ons.

Ilustrasi Emas Batangan.

Photo :
  • Foto ANTARA

Adapun yang meningkatkan dayat tarik emas kali ini adalah indeks dolar AS yang turun lebih dari 0,2 persen.

Sementara itu, pengamat menilai ada risiko resesi dan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan global yang mendorong arus masuk ke emas sebagai tempat yang aman. 

Di sisi lain, juga ada komitmen The Fed untuk memerangi inflasi tinggi di AS yang berkontribusi pada kenaikan suku bunga riil yang signifikan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya