Jumlah Penumpang Angkutan Umum Mulai Meningkat H-7 Lebaran
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Posko Angkutan Lebaran Terpadu tahun 2022 (1433 H) mencatat pergerakan penumpang angkutan umum di semua moda pada hari Senin 25 April 2022 atau (H-7) Lebaran, mengalami peningkatan hampir di semua moda jika dibandingkan dengan hari biasa.
Pemantauan pergerakan penumpang mudik pada tahun ini dilakukan di 111 terminal bus, 16 pelabuhan penyeberangan, 50 bandar udara, 110 pelabuhan laut, dan 13 Daop/ Divre.
“Kenaikan jumlah penumpang terjadi pada angkutan jalan, laut, dan kereta api, sementara untuk angkutan udara jumlahnya mengalami penurunan dibandingkan hari biasa. Melalui data ini, kami memprediksikan masyarakat sudah mulai melakukan mudik lebih awal, sesuai anjuran dari pemerintah untuk menghindari kepadatan di hari puncak mudik (28-30 April 2022),” kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, kepada wartawan, Selasa 26 April 2022.
Jika dirinci, data sementara pergerakan penumpang di semua moda angkutan pada 25 April 2022 (H-7) jika dibandingkan dengan hari biasa (16 April 2022) pada angkutan jalan (angkutan bus), realisasi jumlah penumpang pada H-7 tahun 2022 sebesar 88.162 penumpang, atau meningkat sebesar 63,5 persen jika dibandingkan dengan hari biasa sebesar 62.760 penumpang.
Pada angkutan kereta api, realisasi jumlah penumpang pada H-7 tahun 2022 sebesar 68.892 penumpang, atau meningkat 42,4 persen jika dibandingkan dengan hari biasa sebesar 48.372 penumpang. Untuk angkutan udara, realisasi jumlah penumpang pada H-7 tahun 2022 sebesar 73.290 penumpang, atau menurun sebesar 17,8 persen jika dibandingkan dengan hari biasa sebesar 105.101 penumpang.
Sementara untuk angkutan laut, realisasi jumlah penumpang pada H-7 tahun 2022 sebesar 48.566 penumpang, atau meningkat 181,4 persen jika dibandingkan dengan hari biasa sebesar 20.064 penumpang. Kemudian, jika dibanding tahun 2019 atau sebelum pandemi, secara rata-rata pergerakan penumpang di H-7 kemarin pada semua moda masih lebih kecil, dengan perbandingan mencapai 60,39 persen.
“Namun demikian, data tersebut sifatnya masih sementara dan masih ada kemungkinan untuk meningkat,” katanya.