Imbas Perang Ukraina, Beban Subsidi BBM Ditanggung Pemerintah Bengkak
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA – Geopolitik yang mengakibatkan invasi Rusia ke Ukraina memberikan dampak pada harga minyak mentah yang naik. Hal ini, berimbas dengan pasokan dan harga energi di Tanah Air yang ikut mengalami kenaikan harga.Â
"Kita dihadapi krisis untuk mengamankan pasokan energi kita. Konflik geopolitik ini, mudah-mudahan kita berharap teratasi dan pulih kembali," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif, di kutip Senin 11 April 2022
Harga minyak dunia yang sedang naik, kata Arifin berdampak pada subsidi yang lebih besar dikeluarkan Pemerintah. Sehingga perlu pengendalian distribusi tepat sasaran dan stok terkendali dengan aman di masyarakat.
Baca juga:Â BMKG: Waspada Hujan Disertai Angin Kencang di Jakarta Senin Siang
"Harga minyak dunia sedang meningkat, dan suplai sulit. Kalau tidak pahami dan disiplin bersama, jumlah subsidi dan kompensasi besar," ucap Arifin.
Arifin mengungkapkan kondisi harga minyak mentah yang naik ini. Membuat Pemerintah Indonesia harus mengeluarkan subsidi dari keuangan negara lebih besar lagi.
Dengan itu, menurut Arifin harus perlu dilakukan pengendalian BBM terutama solar bersubsidi. Sehingga kompensasi berupa subsidi yang dikeluarkan negara tidak terlalu besar dan membebankan.
"Setiap kenaikan harga minyak bumi 1 dolar itu, membuat menambahkan beban Rp5,7 triliun. Kita minta pengertian seluruh pihak, agar memberikan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat kecil," ucap Arifin.