Rupiah Diprediksi Tertekan di Tengah Isu Geopolitik Rusia-Ukraina
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot bergerak menguat pada perdagangan Rabu pagi, 26 Januari 2022. Rupiah menguat sebesar 0,10 persen ke posisi Rp14.350 per dolar AS dibandingkan penutupan sebelumnya senilai Rp14.335 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore mematok rupiah di angka Rp14.358 per dolar AS.
Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah hari ini masih berpotensi berada dalam tekanan.
Baca juga: Luhut Desak Faisal Basri Tunjukkan Lubang Bekas Tambangnya di IKN
Adapun hal tersebut dikarenakan meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap ketegangan geopolitik di Rusia dan Ukraina, yang mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko.
“Masalah Rusia dan Ukraina ini akan meluas karena melibatkan sekutu Ukraina, yaitu para negara anggota NATO. Ketegangan geopolitik juga makin memanas, karena pihak NATO mulai mempersiapkan kemungkinan terburuk menghadapi Rusia,” jelas Ariston kepada VIVA pada, Rabu 26 Januari 2022.
Selain itu, Ariston menambahkan, pasar saat ini sedang menunggu hasil rapat yang dilakukan Bank Sentral AS, yang akan diumumkan kamis dini hari.
“Pasar menantikan apakah the Fed akan memberikan indikasi kebijakan pengetatan moneter yang lebih agresif dari perkiraan pasar sebelumnya,” ujarnya.
Adapun sebelumnya, pasar memperkirakan kenaikan suku acuan AS akan dimulai pada Maret 2022 sebanyak tiga kali, untuk menekan inflasi di AS yang sudah melampaui target.
Ariston mengatakan, dengan indikasi kebijakan yang agresif dapat mendorong penguatan dolar AS.
Sementara potensi pelemahan rupiah berada pada kisaran Rp14.370-Rp14.380, dan support di kisaran Rp14.320-Rp14.330.