Tarif Gratis, Tol Cisumdawu Seksi I Mulai Beroperasi Sore Ini
- Kementerian PUPR.
VIVA – Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) Seksi I ruas Cileunyi-Pamulihan, akan mulai dibuka pada sore ini, Senin 24 Januari 2022.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit memastikan, sampai dua minggu ke depan ruas tol itu masih akan digratiskan atau tidak dipungut biaya.
"Kemungkinan besar karena kami open traffic perdana pada hari ini, maka secara umum barangkali kalau tidak nanti sore ya besok pagi (dibuka operasionalnya), dan itu masih gratis selama dua minggu," kata Danang dalam telekonferensi, Senin 24 Januari 2022.
Baca juga: Jokowi: RI Miliki Potensi 418.000 MW Energi Baru Terbarukan
Danang menambahkan, setelah dua minggu dibebaskan, tarif yang akan dikenakan di Tol Cisumdawu nantinya adalah sebesar Rp1.000 per kilometer (Km) untuk golongan I, Rp1.500 per Km untuk Golongan II dan III, serta Rp2.000 per Km untuk Golongan IV dan V.
Dia memastikan, langkah pengoperasian Tol Cisumdawu Seksi I ini sebelumnya sudah melewati sejumlah tahapan, seperti misalnya evaluasi laik fungsi yang dilakukan pada 17 Januari 2022.
Seiring upaya legalisasi penarifan yang SK-nya juga sudah dimintakan kepada Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Danang pun menegaskan bahwa sertifikat laik operasi dari ruas tol tersebut juga sudah dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, pada 21 Januari 2022 lalu.
"Soal penarifan (SK-nya) sudah dimintakan ke Pak Menteri. Lalu kami juga akan meminta badan usaha untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat," ujarnya.
Diketahui, Tol Cisumdawu yang terdiri dari enam seksi ini dibangun dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dari keenam seksi tersebut, Seksi I dan Seksi II dikerjakan pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut.
Selanjutnya, untuk Seksi III sampai Seksi VI, dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) dengan total nilai investasi mencapai Rp8,41 triliun.