Harga Masih Tinggi, Minyak Goreng Rp14 Ribu Diperpanjang 6 Bulan

Produksi Minyak Goreng
Sumber :
  • Antara/Zabur Karuru

VIVA – Pemerintah memperpanjang program penyediaan minyak goreng kemasan sederhana dengan harga murah Rp14.000 per liter. Ini untuk menghadapi masih tingginya harga minyak goreng.

Penjelasan Menko Airlangga Hartarto Terkait Sektor yang Bebas PPN 12 Persen

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga minyak goreng curah masih di level Rp18.550, sedangkan kemasan bermerek sudah tembus di atas Rp20.200.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, penyediaan minyak goreng seharga Rp14.000 per liter ini akan disediakan hingga enam bulan ke depan.

Catat! Ini Daftar Barang dan Jasa Bebas PPN 12% di 2025

Baca juga: Intip Sosok Willix Halim yang Digadang-gadang Jadi Dirut Bukalapak

"Rp14.000 per liter ini di tingkat konsumen, berlaku di seluruh Indonesia," kata dia saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu, 5 Januari 2021.

Daftar Harga Pangan 18 Desember 2024: Bawang Merah hingga Telur Ayam Naik

Airlangga menekankan, kebijakan pelaksanaan dari program ini selanjutnya akan dievaluasi kembali pada Mei 2021. Namun, tidak menutup kemungkinan akan kembali diperpanjang.
 
"Kemudian penyediaan ini disiapkan untuk enam bulan ke depan dan akan dievaluasi di Mei dan ini dapat diperpanjang," tegas Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Pedagang pasar tradisional menunjukan dagangan minyak goreng.

Photo :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww

Adapun volume minyak yang disiapkan untuk program tersebut sebanyak 1,2 miliar liter dengan anggaran untuk menutup selisih harga ditambah pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar Rp3,6 triliun.

"Dibutuhkan anggaran untuk menutup selisih harga ditambah PPN sebesar Rp3,6 triliun, kemudian juga komite pengarah memutuskan BPDPKS menyediakan dan melakukan pembayarannya," tutur Airlangga.

Sebagai informasi, sebelumnya Kementerian Perdagangan melakukan operasi pasar melalui program penyediaan minyak goreng Rp14.000 per liter itu hanya sampai akhir 2021. Kuotanya pun hanya 11 juta liter.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya