Atasi Sampah Dicalon Ibu Kota Baru, PHKT Budidaya Lalat Hitam

PHKT budidaya lalat hitam atasi masalah sampah di Penajam Paser Utara.
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Masalah pengolahan sampah masyarakat di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur perlu dicarikan solusi. Terlebih, wilayah tersebut nantinya akan dijadikan Ibu Kota Negara (IKN) Baru Indonesia.

Ahli ITB Sebut Pertamax Bukan Penyebab Kerusakan Kendaraan yang Viral di Cibinong

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Penajam Paser Utara, Tita Deritayani, mengatakan saat ini wilayahnya baru memiliki satu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah dan belum cukup dalam menampung sampah di wilayah utara kota.

Untuk itu, Tita sangat mengapresiasi dan mendukung pihak Pertamina Hulu Kalimatan Timur (PHKT) dengan adanya program Bulatih atau Budidaya Lalat Hitam dalam hal pengolahan sampah di Kabupaten PPU. 

Hasil Uji Lab BBM Pertamax yang Viral Dituding Bikin Rusak Mobil

Baca juga: Cara Petani Milenial Didekat IKN Baru Terbebas dari Tengkulak

“Menyelesaikan masalah sampah juga termasuk mengubah perilaku dan pola berfikir, bagaimana cara dimanfaatkannya, yang merupakan tugas dari Dinas Lingkungan Hidup untuk bersinergi dengan sekolah, masyarakat; dengan harapan program ini berkelanjutan dalam upaya memaksimalkan sampah organik,” ungkap Tita di PPU Kaltim, dikutip Senin 6 Desember 2021

Kementerian Lingkungan Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi yang Viral di Medsos

Sementara itu, Program Bulatih merupakan progam pemberdayaan masyarakat di bidang lingkungan dengan pemanfaatan dan pengelolaan sampah organik melalui budidaya lalat BSF (Black Soldier Fly) yang hasilnya digunakan sebagai alternatif pakan ternak. 

Adapun, hal yang melatarbelakangi dilakukannya Progam Bulatih yakni mengajarkan masyarakat akan manfaat yang didapatkan dari sampah organik yang selama ini tidak dimanfaatkan, padahal memiliki nilai ekonomi.

Pada pertengahan 2019, dengan inisiatif dari internal dan eksternal PHKT, Progam Bulatih mulai diinisiasi di Terminal PHKT Lawe-Lawe. Awalnya dimulai dengan memanfaatkan sampah organik sisa makanan katering dari dapur Terminal Lawe-Lawe. 

Program tersebut berhasil dan mampu menekan neraca buangan limbah sampah organik ke TPA. Sosialisasi diawali kepada 3 kelompok pendampingan yaitu Kelompok HIMPULI dan Kelompok Hidayatullah di Desa Girimukti serta untuk pemberdayaan Wanita kepada Kelompok Usaha Wanita Maggot Lestari di Kelurahan Tanjung Tengah, dimana PHKT memfasilitasi pembuatan kandang, bantuan alat untuk proses produksi BSF (Black Soldier Fly) hingga pelatihan dan pendampingan selama proses berlangsung. 

Pertamina Hulu Kalimatan Timur.

Photo :
  • VIVA/Dusep Malik

Assistant Manager Environmental Zona 10, Chandra Sunaryo, menjelaskan bahwa Bulatih merupakan bentuk nyata komitmen PHKT untuk menghadirkan inovasi dalam pengelolaan lingkungan tidak hanya di internal Perusahaan namun juga diintegrasikan dengan program Comdev hingga dapat memberikan efek lebih luas kepada masyarakat di Kabupaten PPU. 

“Program inovasi ini pun diharapkan dapat berkontribusi dalam persiapan Kabupaten PPU menjadi Ibu Kota Negara baru yang ramah lingkungan,” tambah Chandra. 

Ketiga kelompok binaan PHKT merasa sangat terbantu dengan adanya pakan alternatif berupa maggot untuk hewan ternaknya. Faktanya, kelompok peternak unggas dapat berhemat sebesar 30 persen untuk biaya pakan atau setara dengan Rp 828.000 per tiga bulan. 

Besarnya penghematan tersebut dapat digunakan untuk ternak 100 ekor unggas. Sementara bagi kelompok peternak lele dapat berhemat sebesar Rp3 juta per bulan. 

Mulai Januari-Agustus 2021 sampah organik yang telah dimanfaatkan untuk pakan maggot pun sebesar 1.697,5 kilogram atau hampir sekitar 1,7 ton.

Superintendent Terminal Lawe-Lawe, Bagus Wibatsu Wahyuntoro, mengatakan Program Bulatih merupakan bentuk sinergi PHKT dan pemangku kepentingan di Terminal Lawe-Lawe untuk upaya menuju Zero Domestic Waste.

“Semoga upaya ini dapat meningkatkan perekonomian warga sekaligus merupakan solusi yang mandiri dan berkelanjutan untuk limbah sampah domestik masyarakat,” ujar Bagus. 


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya