Penampakan Uji Kaca Jembatan Gantung di Atas Jurang 80 Meter

Uji Bahan Kaca untuk Jembatan Gantung di Probolinggo.
Sumber :
  • instagram @kemenpupr

VIVA – Kementerian PUPR berencana membangun jembatan gantung kaca pertama di Indonesia. Jembatan ini nantinya akan dibangun di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru, Jawa Timur.

Bangun Jembatan Gantung, BRI Bantu Mobilitas Warga dan Dorong Ekonomi Masyarakat Desa

Dikutip dari instagram Instagram @kemenpupr, pada Rabu 24 November 2021, terlihat bahwa Kementerian PUPR tengah memastikan kekuatan dari bahan jembatan kaca tersebut dengan sebuah alat penekan.

Adapun, kaca-kaca tersebut terbuat dari struktur kaca pengaman berlapis (laminated glass) yang terdiri dari dua lembar kaca atau lebih direkatkan dengan menggunakan satu atau lebih lapisan laminasi (interlayer).

Konsolidasi dengan KSPN, Airlangga Ingatkan Target Golkar Nomor 1 di Jabar

Baca juga: Buat Jembatan Kaca di Atas Jurang 80 M, PUPR Anggarkan Rp15 Miliar

Selain itu, Kementerian PUPR menyebutkan material kaca yang digunakan buatan lokal yang berlapis SGP atau disebut film interlayer ionik (SentryGlas Plus). 

Jembatan Besi dan Jembatan Gantung di Jambi Putus Diterjang Banjir

Materaial ini merupakan interlayer berkinerja tinggi yang dikembangkan oleh DuPont. Selain itu, rangka jembatan akan diberi perlindungan double dengan galvanis untuk mencegah korosi. 

Proyek jembatan kaca pertama di Indonesia ini nantinya memiliki pemandangan Gunung Bromo dan akan memakan anggaran hingga Rp15 miliar. Jembatan dibangun di Seruni Point, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Jembatan kaca ini nantinya akan dibangun langsung oleh Balai Geoteknik, Terowongan dan Struktur Ditjen Bina Marga PUPR. Dengan estimasi pembangunan selama 11 bulan dimulai dari tahun ini. 

Ilustrasi jembatan seruni point, jembatan kaca pertama di Indonesia.

Photo :
  • Dok. Kementerian PUPR

Jembatan kaca ini akan di bangun dengan panjang bentang 120 meter, lalu lebar lantai sebesar 1,8 meter dan 3 meter, dan berada di atas jurang kedalaman 80 meter. 

Jembatan ini didesain khusus untuk dilalui pejalan kaki. Dari jembatan ini, pengunjung akan dapat menikmati pemandangan Gunung Bromo sekaligus memacu adrenalin.

Sebelumnya, Direktur Bina Teknik Jalan dan Jembatan PUPR, Nyoman Suaryana mengatakan jembatan kaca dibangun untuk menarik wisatawan dan mendukung KSPN. Lokasi itu dipilih karena ada jurang dan pemandangan langsung ke Gunung Bromo.  

"Dibangun di Bromo karena pas lokasinya, panjang celahnya 120 meter dan kedalaman jurangnya 80 meter. Karena membangun jembatan celahnya harus sempit, kalau celah besar susah juga," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya