Bandara Soetta Pakai Face Recognition Deteksi Identitas Penumpang
- Dokumentasi Angkasa Pura II.
VIVA – PT Angkasa Pura II menyiapkan fasilitas terbaru untuk mempermudah proses keberangkatan pada setiap penumpang, serta mengantisipasibasanya pemalsuan identitas. Fasilitas yang menggunakan teknologi canggih, ini disebut face recognition.
Di mana, fasilitas yang baru hadir di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang ini, merupakan sensor pengenalan wajah (face recognition) dengan teknologi biometrik.
Senior General of Branch Communication and Legal Bandara Soetta PT Angkasa Pura II, M Holik Muardi mengatakan, nantinya setiap penumpang dapat dengan mudah menuju Boarding Lounge tanpa harus menunjukkan identitas seperti KTP dan Boarding Pass di Security Check Point (SCP) 2.
"Hal ini tentu akan meringankan bagi penumpang yang akan naik pesawat tidak perlu repot lagi mengeluarkan identitas dan boarding pas. Cukup dilakukan melalui face recognition yang ada di Bandara Soekarno-Hatta," katanya, Senin, 22 November 2021.
Selain itu, fasilitas terbaru itu juga dapat menekan praktik penggunaan identitas orang lain. Maupun identitas palsu saat terbang melalui Bandara Soetta.
Baca juga: Strategi RI Hadapi Perang Dagang di Tengah Pandemi COVID-19
Karena, aplikasi Travelin yang menjadi syarat utama untuk menggunakan fasilitas face rocognition ini terintegerasi dengan data kependudukan di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri.
"Ini tentunya akan menambah pengalaman baru penumpang dan juga untuk menekan terjadinya data palsu atau identitas palsu oleh calon penumpang itu sendiri. Kami juga bekerjasama dengan Ditjen Dukcapil untuk melakukan validasi data yang di-upload di (aplikasi) Travelin sehingga menghindari data yang tidak sesuai," ujarnya.
Saat ini, PT Angkasa Pura II tengah melakukan uji coba terhadap sarana pengenalan wajah yang dipasang di SCP 2 Bandara Soekarno-Hatta. Rencananya, fasilitas teranyar ini akan efektif diimplementasikan pada Januari 2022.
"Jadi saat ini masih dalam rangka uji coba, dan sedang dilakukan evaluasi. Nanti setelah mendapatkan verifikasi dari Kementerian Perhubungan rencana akan diimplementasikan awal tahun depan," ungkapnya.