Dukung SDGs, Kadin Luncurkan Indonesia Impact Fund di COP26
- Istimewa
VIVA – Indonesia Impact Fund (IIF) diluncurkan dalam acara Impact Investing Forum featuring Indonesia Impact Fund Kadin yang digelar di sela COP26 di Glasgow, Skotlandia. Acara ini ditayangkan secara daring, Senin 1 November 2021 malam Waktu Indonesia Barat (WIB).
IIF merupakan dana dampak swasta pertama di Indonesia yang berinvestasi ke perusahaan rintisan (startup) dan UMKM untuk mempercepat tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.
Acara dibuka oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid. Pembicara dalam forum itu oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury dan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia yang juga Ketua Dewan Penasihat Bisnis APEC (ABAC) Indonesia, Anindya Bakrie.
Juga hadir Chairman of Standard Chartered Bank Jose Vinals dan Global Head of Climate at International Finance Corporation - World Bank Group Vivek Pathak.
Forum ini diikuti oleh para impact investor, pemimpin bisnis dari Indonesia maupun global. Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury dalam paparannya menyebut pendanaan investasi yang ramah lingkungan merupakan upaya untuk mempercepat transisi energi.
Pahala pun mendorong lembaga keuangan global untuk bisa ikut berkolaborasi untuk bisa membantu Indonesia melakukan transisi energi sebagaimana target pada tahun 2030.
"Tantangannya besar, hanya mungkin bisa dilakukan jika berbagai institusi bekerja sama, termasuk lembaga keuangan. Kita butuh mekanisme, dalam hal ini kita bisa mendapatkan bantuan pendanaan apa pun," kata Pahala.
Pahala menyebut PLN pun akan menandatangani bantuan pendanaan dari Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk mendukung transisi energi.
"Saya rasa hal seperti itu (bantuan pendanaan) bisa dilakukan Bank Dunia, UNFCCC, ADB, begitu pula lembaga keuangan komersial untuk bisa bekerja sama," katanya.
Acara forum IIF 2021 atau Impact Investing Forum merupakan kegiatan yang diiniasiasi oleh Kadin serta pemerintah Indonesia di sela sesi Konferensi Para Pihak atau Conference of Parties (COP) Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Framework Convention on Climate Change) Ke-26 atau COP26.
Forum IIF digelar atas kolaborasi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Kementerian BUMN, Kadin Indonesia, dan didukung oleh Standard Chartered Bank and Global Indonesia Professionals’ Association (GIPA).
Kadin Indonesia berpartisipasi sebagai delegasi Indonesia dalam di KTT tentang perubahan iklim tersebut. Kadin ditunjuk sebagai mitra pemikiran (thought partner) pemerintah Indonesia dalam negosiasi COP26 dan memiliki kesempatan untuk memperlihatkan keterlibatan aktif sektor swasta Indonesia dalam mencapai komitmen perubahan iklim di panggung internasional.
Sebelumnya, Ketua Umum Kadin Indonesia M. Arsjad Rasjid pun telah mengatakan, organisasinya siap berperan aktif dalam membantu pemerintah Indonesia untuk memenuhi komitmen perubahan iklim negara kita.
"Dalam hal ini, Kadin akan mengajak seluruh komponen pihak swasta, baik itu perusahaan besar maupun UMKM untuk berkolaborasi dalam membangun Agenda Net Zero untuk membantu pemerintah dalam mencapai Net Zero Indonesia di 2060," kata Arsjad.