Luhut hingga Para Petinggi Kadin ke Bursa London Promosi Investasi
- tvOne.
VIVA – Jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) COP26 di Glasgow, Skotlandia, pada pekan depan, delegasi Indonesia melakukan kunjungan ke Bursa Efek London, Inggris atau London Stock Exchange (LSEG) hari ini. Indonesia Capital Market Day pun digelar untuk promosikan investasi di Indonesia.
Berdasarkan laporan tvOne, Jumat, 29 Oktober 2021,delegasi RI dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan didampingi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso. Keduanya mewakili Indonesia sebagai perwakilan regulator.
Sementara itu, perwakilan dunia usaha hadi jajaran petinggi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Antara lain Ketua Dewan Pertimbangan Anindya N Bakrie dan Ketua Umum Arsjad Rasjid, berserta para perwakilan pengusaha lainnya.
Dalam kesempatan itu delegasi Indonesia melakukan diskusi dengan Group Director, Capital Markets, LSEG Murray Roos beserta jajarannya. Hadir pula, sejumlah investor dan pelaku usaha di negara tersebut.
Luhut dalam sambutannya di pertemuan itu mengatakan, kini Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap dunia pasar modal meningkat pesat. Bahkan pada masa Pandemi COVID-19 di 2021 terjadi penambahan sekitar 1 juta investor baru.Â
Kabar gembiranya, penambahan investor itu didominasi oleh generasi muda. Hal tersebut didorong oleh digitalisasi dengan semakin mudahnya akses terhadap dunia investasi.
Bagaimana dunia mendorong pengembangan ekonomi hijau jadi salah topik diskusi yang dilakukan. Begitu pula kemungkinan penerbitan obligasi sosial dan pemulihan ekonomi dunia.Â
Indonesia pada pertemuan itu dinilai sebagai salah satu negara dengan penanganan pandemi terbaik di dunia. Dimana terjadi penurunan kasus sekitar 58 persen dalam 2 minggu terakhir, dan hal ini ini merupakan momentum yang baik untuk investasi pada masa pemulihan ekonomi.
Luhut pun  mengenai target bauran pengembangan Renewable Energy di Indonesia pada 2025 sekitar 23 persen. Di mana tentunya pengembangan ini memerlukan aliran dana investasi untuk penunjang infrastruktur.
Laporan Yoppy Hockiyanto