Rupiah Kian Tertekan, Ini Faktor yang Memengaruhinya
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah cukup dalam pada perdagangan Selasa, 22 Oktober 2021. Rupiah bergerak di kisaran atas Rp14.170 per dolar AS pada pagi ini.
Di pasar spot, hingga pukul 09.30 WIB rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.177 per dolar AS. Melemah hingga 0,39 persen dari penutupan perdagangan hari sebelumnya di level Rp14.122.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia terakhir berada di level Rp14.162 per dolar AS, menguat dari nilai tengah hari sebelumnya di level Rp14.133 per dolar AS.
Dikutip dari Tinjauan Ekonomi dan Pasar Harian Bank Mandiri, pelemahan rupiah hari ini masih dipicu oleh kondisi akhir pekan lalu. US Treasury tenor 10 Tahun pada akhir pekan lalu kembali melonjak.
"Sempat menyentuh level 1,68 persen menyusul publikasi data ketenagakerjaan mingguan yang lebih rendah dari ekspektasi," kata Tim Ekonomi pimpinan Andry Asmoro itu, hari ini.
Meski demikian, pergerakan rupiah diperkirakan masih bisa tetap stabil mengingat hingga penutupan perdagangan Jumat lalu rupiah dikatakannya bergerak stabil di kisaran Rp14.123-14.166.
"Secara umum prospek rupiah cukup baik dan masih tetap stabil. Secara umum rupiah masih akan tetap stabil bergerak di kisaran Rp14.000-14.200 sampai dengan akhir tahun 2021," tuturnya.
Ini dipicu membaiknya aktivitas masyarakat di tengah terus terkendalinya pandemi COVID-19 di Indonesia. Tergambar dari perkiraan meningkatnya jumlah penumpang angkutan udara domestik.
"Tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan jumlah penumpang angkutan udara domestik pada 2021 sebesar 35,1 juta penumpang atau tumbuh sebesar 8,3 persen," paparnya.
Dengan berbagai perkembangan tersebut Andry mengatakan secara teknikal pergerakan rupiah terhadap dolar AS sepanjang hari ini akan berada pada kisaran Rp14.125-14.185.