Deretan Inovasi Konstruksi Tol Semarang-Demak Selain Bambu

Proyek Tol Semarang-Demak.
Sumber :
  • Instagram @pupr_bpjt

VIVA – Indonesia disebut-sebut menjadi salah satu dari sedikit negara yang telah mengembangkan inovasi di bidang konstruksi, dengan pemanfaatan material bambu sebagai bagian dari konstruksi penyangga jalan tol.

Laba Bersih Hutama Karya Meroket Capai Rp 844 Miliar di Kuartal III-2024

Hal tersebut sebagaimana yang telah dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui inovasi dan terobosan baru penggunaan bambu sebagai sistem matras pada Jalan Tol Semarang-Demak.

Namun, nyatanya inovasi dan terobosan yang digunakan dalam konstruksi Jalan Tol Semarang-Demak ini, tidak hanya berhenti pada pemanfaatan bambu saja sebagai sistem matrasnya. Hal itu dibeberkan langsung oleh Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR, Budi Harimawan Semihardjo.

Daftar Jalan Tol yang Dikelola Astra Infra

Baca juga: Bikin Geger, Ini Penampakan Bambu yang Dipakai PUPR Buat Jalan Tol

Dia menjelaskan, beberapa inovasi yang dilakukan pada Jalan Tol Semarang-Demak di antaranya yakni penggunaan Mortar Busa pada oprit peninggian Jembatan Kaligawe.

Hasil Investigasi Kecelakaan Tol Cipularang Jadi Acuan Kemenhub Perbaiki Aspek Keselamatan

"Tujuannya untuk mengurangi beban yang diterima dinding penahan tanah eksisting akibat adanya peninggian," kata Budi saat dihubungi VIVA, Senin 11 Oktober 2021.

Inovasi selanjutnya yakni penggunaan sistem lead rubber bearing (LRB) pada struktur jembatan, di lokasi yang rawan terhadap gempa. 

Budi memastikan, LRB dapat meningkatkan ketahanan struktur dalam menerima guncangan akibat gempa, dan memberikan redaman pada gempa sehingga memberikan periode getar lebih panjang dan menurunkan respons. 

"Demikian juga deformasinya untuk jembatan baru dan jembatan eksisting," ujarnya.

Tumpukan Bambu yang dipakai PUPR untuk membangun Jalan Tol.

Photo :
  • instagram @kemenpupr

Kemudian, ada juga inovasi berupa penggunaan prefabricated vertical drain (PVD), yang bertujuan untuk mengalirkan air yang berada di bawah lapisan tanah sehingga daya dukung tanah akan meningkat. 

Ada juga inovasi berupa penggunaan Geotube untuk metode pada saat pekerjaan timbunan pasir laut, di mana Geotube ini dipergunakan sebagai penahan masuknya air laut ke area pekerjaan timbunan.

Lalu, ada pula inovasi penggunaan Armor pada Jalan Tol Semarang-Demak, yang merupakan salah satu proteksi yang dipakai untuk melindungi tanggul dari gerusan ombak laut. Fungsi Armor itu sendiri diakui Budi memang digunakan sebagai pemecah gelombang.

"Terakhir adalah inovasi penggunaan Ground Anchor sebagai perkuatan yang dipergunakan pada pekerjaan dinding penahan tanah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya