Luhut Buka Suara Tanggapi Laporan Pandora Papers

Luhut Binsar Panjaitan
Sumber :
  • Instagram/@luhut.pandjaitan

VIVA – Sebuah laporan investigasi yang dirilis Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) dengan tajuk 'Pandora Papers' mengungkap data terkait dugaan mega-skandal pajak terbesar dunia yang menyeret banyak nama pesohor di level internasional.

Asia Future Summit: Luhut Outlines Prabowo’s Vision for a Digital Indonesia

Deretan 35 nama tokoh pemimpin negara dan ratusan nama pejabat/tokoh politik hingga artis dari sejumlah belahan dunia masuk menjadi daftar panjang laporan investigasi garapan 600 jurnalis dari berbagai media internasional. Isi laporan Pandora Papers itupun disusun berdasarkan bocoran 11,9 juta dokumen, yang dikorek dari 14 perusahaan jasa keuangan di seluruh dunia.

Namun, yang mengejutkan, salah satu nama di dalam laporan Pandora Papers itu adalah Luhut Binsar Pandjaitan. Saat ini, Luhut menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. 

Bicara di Singapura, Luhut Jabarkan 2 Pilar Strategi Ekonomi Prabowo

Dalam laporan tersebut, Luhut disebut-sebut sempat mendapuk jabatan di salah satu perusahaan cangkang (shell company) yang terdaftar di Panama.

Saat dikonfirmasi isu itu, melalui Juru bicaranya, Jodi Mahardi, tak membantah Luhut memang sempat menjabat Direktur Utama Petrocapital S.A. di medio 2007-2010 silam. 

Luhut Ungkap Prabowo Bakal Gelar Rapat Bahas Dampak Pilpres AS

"Petrocapital S.A. adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Republic Panama. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2006 oleh Edgardo E. Dia dan Fernando A.Gil," kata Jodi saat dikonfirmasi VIVA, Senin 4 Oktober 2021.

Dia menjelaskan, Petrocapital S.A. ini memiliki modal yang disetor senilai US$5.000.000. Salah satu bidang usahanya minyak dan gas bumi. 

"Bapak Luhut B. Pandjaitan menjadi Direktur Utama/Ketua Perusahaan di Petrocapital S.A pada tahun 2007 hingga pada tahun 2010. Perusahaan ini rencananya akan digunakan untuk pengembangan bisnis di luar negeri, terutama di wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan," jelasnya.

Namun, lanjut Jodi, dalam perjalanannya terdapat berbagai kendala seperti lokasi geografis, budaya, dan kepastian investasi. "Sehingga Bapak Luhut B. Pandjaitan memutuskan untuk mengundurkan diri dari Petrocapital dan fokus pada bisnis beliau yang ada di Indonesia," kata Jodi.

Jodi menegaskan, selama Luhut menjabat di Petrocapital sampai dengan mengundurkan diri pada tahun 2010, Petrocapital belum berhasil untuk mendapatkan proyek investasi yang layak.

"Selain itu, juga tidak ada kerja sama dengan perusahaan minyak dan gas negara, dan tidak pernah ada perubahan nama dari Petrocapital menjadi Pertamina Petrocapital SA," ujarnya.

Diketahui, laporan investigasi Pandora Papers ini menyebut nama-nama besar yang diduga menghindar dari kewajiban pajaknya. Caranya dengan membentuk perusahaan cangkang di negara bebas pajak seperti Republik Panama. 

Rilisan ICIJ sebelumnya yang dikenal dengan 'Panama Papers' juga sempat menghebohkan seantero global. Laporan itu menyinggung nama-nama tokoh besar di dunia yang diduga terlibat di dalamnya.

Deretan nama yang diungkap laporan ICIJ sejauh ini antara lain seperti Raja Yordania Abdullah II, Perdana Menteri Ceko Andrej Babis, mantan perdana menteri Inggris Tony Blair. Selain itu, ada Presiden Kenya Uhuru Kenyatta, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, hingga selebritas Shakira.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya