Luhut: Bandara Ngurah Rai Dibuka untuk Internasional 14 Oktober 2021

Menko Marves Luhut Pandjaitan soal PPKM dan COVID-19 Jawa-Bali
Sumber :
  • Zoom Meeting Kemenkomarves

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengumumkan rencana penyesuaian yang akan dilakukan pemerintah dalam penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama dua minggu ke depan.

41 Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Kembali Dibatalkan Hari Ini Dampak Erupsi Gunung Lewatobi

Luhut mengatakan, pemerintah akan melakukan berbagai penyesuaian, antara lain seperti pembukaan pusat kebugaran/fitness centre dengan kapasitas maksimal 25 persen dan dengan pemberlakuan prokes ketat.

"Dan screening PeduliLindungi pada wilayah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Solo Raya, Semarang Raya, Jogjakarta, dan Surabaya Raya," kata Luhut dalam telekonferensi, Senin 4 Oktober 2021.

Asia Future Summit: Luhut Outlines Prabowo’s Vision for a Digital Indonesia

Selain itu, counter makanan dan minuman di dalam bioskop juga telah diperbolehkan buka, namun kapasitas bioskop tetap diberlakukan hanya 50 persen saja. Hal ini akan berlaku untuk kota-kota dengan PPKM level III, II dan level I.

Baca juga: Begini Cara Terhindar dari Kasus Sengketa Tanah Seperti Rocky Gerung

Dampak Erupsi Gunung Lewatobi Laki-Laki, Hari Ini 90 Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Dibatalkan

"Bandara Ngurah Rai Bali akan dibuka untuk internasional pada tanggal 14 Oktober 2021 selama memenuhi ketentuan dan persyaratan mengenai karantina, test, dan kesiapan satgas," ujarnya.

Dia menambahkan, setiap penumpang kedatangan internasional harus punya bukti booking hotel untuk karantina, minimal delapan hari dengan biaya sendiri. Selain itu, lanjut Luhut, kompetisi Basket remaja Honda DBL di Jakarta dan Surabaya juga akan dibuka.

Luhut menegaskan, berbagai capaian dari pengendalian pandemi COVID-19 yang telah dicapai oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia tersebut, tentunya harus disyukuri.

"Namun Wakil Presiden dalam ratas tadi mengingatkan agar kita tetap waspada dan hati-hati. Risiko peningkatan kasus masih tinggi dan dapat terjadi sewaktu-waktu," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya