Ridwan Kamil Klaim UMKM Jabar Makin Bertaring di E-Commerce
- VIVA.co.id/ Adi Suparman (Bandung)
VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan eksistensi pelaku UMKM di jabar dalam ekosistem e-Commerce pada berbagai platform terus menunjukkan taringnya. Khususnya mampu berkompetisi dengan brand-brand ternama.
Sebelum pendemi COVID-19 tercatat hanya 20 persen atau 602 pelaku UMKM Jabar yang eksis. Namun, Setelah didampingi dan dilatih kini sudah ada 1.623 UMKM masuk marketplace atau naik 34 persen.
"Kami di Provinsi Jabar sangat peduli dengan UMKM. Kenapa? Karena 90 persen ekonomi Jawa Barat itu ekonomi UMKM. Kemudian kita ingin semua go digital maka kita lakukan pelatihan pendampingan semua pokoknya," ujar Ridwan Kamil, Senin 27 September 2021.
Menurutnya, pemain UMKM di Jabar terus didorong percaya diri bersaing di pasar digital. Hal ini dinilai sangat potensial karena Jabar menempati posisi kedua dalam hal daya saing digital di Indonesia dengan skor 57,1.
Menurutnya, ada empat pilar yang menjadi pendukung daya saing digital. Yakni SDM berkualitas, pembiayaan teknologi informasi dan komunikasi, pertumbuhan keuangan digital tinggi dan terakhir infrastruktur digital.
"Kami ini daya saing ada di rangking dua karena kami ini desa. Makanya Jawa Barat membuat konsep desa digital. Tentunya ada empat yang sedang kami siapkan. SDM harus siap semua harus jago digital. Kemudian tidak usah pakai cash lagi, semua pakai QR Code semua pakai e-money dan sebagainya kemudian infrastruktur," katanya.
Baca juga: Bangun Balkondes, PT PP Genjot Ekonomi Desa Wisata di Kawasan DPSP
Ridwan Kamil meminta pelaku UMKM memanfaatkan potensi itu. Berdasarkan data Google, Temasek dan Bain & Company 2020, ekonomi digital Indonesia di tahun mencapai USD44 juta atau Rp631 triliun. Diprediksi pada 2025 akan meningkat menjadi USD124 juta atau Rp1.744 triliun.
"Dalam konteks potensi ekonomi digital tahun lalu orang mau jual beli lewat digital itu sekitar Rp600 triliunan dalam hitungan lima tahun dengan kerja cerdas maka ada potensi sekitar Rp1.700 triliun," katanya.
Lanjut Ridwan Kamil, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna internet yang terbesar dengan 196,7 juta. Dari jumlah tersebut, 56 persen pengguna internet di Indonesia berasal dari daerah perdesaan.
"Potensi di Indonesia pengguna internetnya hampir 200 juta. Orang Indonesia itu jumlah handphone-nya lebih banyak dari jumlah penduduknya," terangnya.