KAI Gaet BNPT Latihan Bareng Cegah Terorisme dan Radikalisme
- Dok. KAI
VIVA – PT Kereta Api Indonesia melakukan kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tentang sinergitas pencegahan paham radikal dan teroris, yang diteken oleh Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dan Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar.
“Kolaborasi antara KAI dan BNPT ini merupakan upaya KAI untuk mewujudkan pencegahan tindak pidana terorisme di lingkungan KAI,” kata Didiek melalui keterangannya pada Sabtu, 25 September 2021.
Menurut dia, ada beberapa perjanjian yang dibangun antara KAI dengan BNPT meliputi pertukaran data dan/atau informasi dalam rangka pencegahan tindak pidana terorisme di lingkungan KAI, penyelenggaraan pelatihan terkait pencegahan terorisme.
Baca juga: KAI Percepat 1 Jam Waktu Tempuh Perjalanan KA Solo-Jakarta
Kemudian, sosialisasi terkait pencegahan tindak pidana terorisme kepada seluruh karyawan dan perlindungan sarana dan prasarana KAI, serta kegiatan lain yang memungkinkan dilaksanakan dengan memanfaatkan potensi masing-masing pihak.
“Kerja sama ini salah satu perwujudan dari nilai-nilai perusahaan yaitu AKHLAK yang singkatan dari amanah, kompeten, harmonis, loyal dan kolaboratif. KAI terus melakukan kolaborasi membangun kerja sama yang sinergis dengan seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.
Ia menegaskan KAI sangat concern terhadap isu radikalisme dan terorisme di internal perusahaan. Untuk itu, ia berharap para pegawai KAI semakin mampu membentengi diri dari pengaruh buruk paham radikal dan teroris.
“Serta meningkatkan semangat untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelas dia.
Sementara Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli mengatakan kerja sama ini berkaitan erat dengan upaya BNPT dalam rangka menjaga dan melindungi aset negara, yakni seluruh sarana prasarana dan insan KAI yang bekerja pada sektor pelayanan publik dari ancaman terorisme.
“Harus kita lihat bahwa KAI ini aset bangsa, aset negara, yang harus kita selamatkan, harus bersih steril dari pemikiran-pemikiran eksklusif pihak-pihak tertentu untuk memanfaatkan segala sumber daya yang ada di KAI untuk kepentingan-kepentingan kelompok mereka," ujarnya.