Punya Bukti, Kementan Siap Tunjukkan Lokasi Stok Jagung Nasional

Petani memanen jagung di persawahan Desa Sendangharjo, Karangrayung, Grobogan, Jawa Tengah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

VIVA – Direktur Serelia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kememterian Pertanian, Moh Ismail Wahab menegaskan, data stok jagung hingga 2,3 juta ton benar adanya di lapangan. Dia pun siap menunjukkan lokasi-lokasi stok tersebut sebagai bukti kongkret.

Pemerintah Bakal Gelar Harbolnas, Nilai Transaksi Ditargetkan Naik 16 Persen

Respons ini dia sampaikan untuk memberikan bukti terhadap pihak yang meragukan data-data stok jagung nasional. Seperti pernyataan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi hingga Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Avokasi (PATAKA).

Menurut Ismail, Kementan melakukan update data stok jagung secara reguler setiap minggunya. Bahkan, ada dua unit kerja yang secara aktif melakukan, yaitu Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Data dan Informasi Pertanian.

Kemendag Rilis Aturan Baru soal Perdagangan Antarpulau, Pelaku Usaha Diwajibkan Lakukan Ini

“Badan Ketahanan Pangan melakukan survei periodik stok jagung di pengepul, gudang GPMT, dan pasar. Sedangkan Pusdatin kami secara langsung melalui mantri tani dan harmonisasi data BPS. Datanya sama,” tegas Ismail dikutip dari keterangannya, Rabu, 22 September 2021.

Baca juga: Satgas Tegaskan Pengalihan Aset BLBI Bakal Kena Pidana

Pendapatan Brigade Swasembada Pangan Bisa Lebih dari Rp 10 Juta Per Bulan, Begini Perhitungannya

Karenanya Ismail mengatakan, Kementan siap menunjukkan lokasi gudang dan sentra yang saat ini memiliki stok jagung. Bila ada pihak lain yang ingin segera membantu distribusi jagung.

“Masalahnya saat ini bukan produksi, namun distribusi jagung ke peternak yang terhambat. Kami punya data stok, silahkan tanya kami bila benar ingin menyelesaikan perkara jagung peternak mandiri,” papar Ismail.

Ismail mengakui bahwa memang ada kecenderungan pabrik pakan besar dan pengepul untuk menyimpan jagung dalam jumlah besar. Mengingat adanya kekhawatiran supply jagung untuk produksi pakan terganggu, dan kondisi harga jagung pasar dunia yang juga sedang tinggi.

“Harga jagung di petani masih tinggi, karena pabrik juga masih berani membeli tinggi. Sementara harga pasar dunia naik 30 persen. Saya kira regulator harga jagung harus melakukan intervensi aktif. Kasian peternak mandiri kita,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Muhammad Lutfi mengungkapkan penyebab harga jagung untuk pakan ternak yang tinggi. Salah satunya karena stok jagung yang tidak ada, bahkan 7.000 ton pun tak sampai.

Sementara itu, Direktur PATAKA, Ali Usman menyatakan, data surplus Jagung yang disajikan Kementerian Pertanian tersebut tidaklah berdasar. Apalagi Presiden Joko Widodo sampai diteriaki peternak layer, Suroto, karena harga jagung mahal di Tanah Air.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya