Kadin Indonesia dan UEA Kolaborasi Genjot Perdagangan hingga UMKM

MoU kerja sama Kadin Indonesia dan UEA.
Sumber :
  • M Yudha P/VIVA.co.id

VIVA – Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia menandatangani nota kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan jasa, dengan Federation of UAE Chambers of Commerce & Industry (UEA).

Sosialisasi di Kalangan UMKM Harus Lebih Maksimal

Penandatanganan dilakukan pada Forum Bisnis yang digelar usai Peluncuran Perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab atau Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA), pada Kamis, 2 September 2021 di Bogor, Jawa Barat. 

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid menjelaskan, penandatanganan MoU ini merupakan upaya kedua pihak untuk memajukan dan meningkatkan kerja sama di bidang bisnis, perdagangan, dan ekonomi.

Kemendag Rilis Aturan Baru soal Perdagangan Antarpulau, Pelaku Usaha Diwajibkan Lakukan Ini

"Terlebih, kedua pihak melihat berbagai potensi yang saling menguntungkan bagi kedua negara," kata Arsjad, Kamis 2 September 2021.

Arsjad menambahkan, terdapat beberapa kerja sama strategis yang bisa menjadi prioritas kedua belah pihak, mengacu pada situasi dan kondisi saat ini. Antara lain mengenai isu kesehatan, di mana Indonesia sedang mendorong pengembangan industri kesehatan, industri untuk ketahanan pangan, hingga pengembangan industri energi seperti solar energy.

Keberadaan AgenBRILink di Wilayah Transmigrasi Merauke Dorong Kemajuan Ekonomi Lokal

"Kadin juga berharap kedua belah pihak bisa meningkatkan kerja sama pengembangan kapasitas UMKM melalui link and match. Tidak hanya kerja sama diantara para pelaku usahanya, tetapi juga dukungan dari Pemerintah kedua negara," ujar Arsjad. 

Arsjad juga meyakini, kerja sama ini dapat memperkuat hubungan kerja sama kedua negara, sekaligus mendorong pemulihan perekonomian akibat pandemi COVID-19. 

Selain itu, baik Kadin Indonesia maupun Federasi Kadin UEA akan saling membantu dan berpartisipasi dalam pameran dagang, konferensi, atau seminar yang terkait dengan perdagangan, investasi dan ekonomi, yang diadakan di negara masing-masing. 

"Poin lain yang kita sepakati, kedua Kadin harus saling mendukung dan mendorong pertukaran delegasi yang membawa misi perdagangan dan misi industri, serta kunjungan pengusaha dari kedua negara baik secara individu maupun kelompok. Jadi saat kita atau mereka melakukan kunjungan, sudah ada jaminan dan kemudahan," ujarnya.

Arsjad berharap, kerja sama kedua Kadin yang berlaku selama tiga tahun ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kedua negara. Indonesia dan UEA, kata Arsjad, merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat dan dinamis. Kedua negara memiliki potensi jumlah penduduk muda produktif yang memiliki peran signifikan dalam mengubah kondisi geopolitik dan geoekonomi di masing-masing kawasannya. 

Di depan pengusaha-pengusaha anggota Federasi Kadin UEA, Arsjad Rasjid menjelaskan sejumlah reformasi kebijakan yang telah dilakukan oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo, terutama soal UU Cipta Kerja yang membuat iklim investasi di Indonesia stabil, menarik dan ramah investor. 

"Indonesia memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonominya. Kami punya penduduk usia produktif yang sangat besar, SDM yang ulet dan punya kualitas, SDA yang sangat kaya, baik itu di darat maupun laut. Jadi, berinvestasi jangka panjang di Indonesia sangat menjanjikan," ujarnya.

Diketahui, saat ini UEA merupakan salah satu pasar ekspor nontradisional yang menjadi hub perdagangan internasional ke tujuan pasar Timur Tengah, Afrika, dan Eropa. Total perdagangan Indonesia-UEA pada periode Januari-Juni 2021 mencapai US$1,86 miliar. 

Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke UEA tercatat sebesar US$0,85 miliar. Komoditas ekspor utama Indonesia ke UEA di antaranya minyak sawit, perhiasan, tabung dan pipa besi, mobil dan kendaraan bermotor, serta kain tenun sintetis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya