Harapan Pelaku Usaha Wisata dari Operasinya Kereta Bandara YIA

KA Bandara YIA melayani penumpang dari Stasiun Tugu-Stasiun Bandara YIA.
Sumber :
  • ANTARA/Eka AR

VIVA – Uji coba operasi Kereta Bandara YIA menjadi harapan bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran Daerah Istimewa Yogyakarta mengembangkan industri pariwisata sekaligus menambah daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke DIY.

Menteri Ara Setuju Tapera Bersifat Sukarela: Jangan Maksa-maksa

“Tentunya, keberadaan kereta bandara ini akan semakin memudahkan wisatawan saat berkunjung ke Yogyakarta,” kata Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Herman Tony di sela uji coba KA Bandara YIA di Yogyakarta, Senin 30 Agustus 2021.

Menurut dia, selama ini PHRI selalu menerima banyak keluhan dari wisatawan yang menilai lokasi Bandara YIA cukup jauh dari pusat Kota Yogyakarta sehingga waktu tempuh untuk mencapai pusat kota cukup lama jika menggunakan bus atau kendaraan pribadi.

Masa Tenang Pilkada, Car Free Day di Sudirman-Thamrin Tidak Diberlakukan pada 24 November 2024

Baca juga: KA Bandara Diresmikan, Menhub: Hanya 40 Menit Yogyakarta-YIA

“Sekarang sudah ada kereta bandara dan waktu tempuh dari Yogyakarta ke Bandara YIA pun semakin pendek. Sekitar 40 menit, dan penumpang pun sudah dapat langsung mengakses ruang terminal di bandara,” katanya.

Polisi Tetapkan 4 Orang Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Anak yang Dituduh Curi Uang di Tangerang

Dengan waktu tempuh yang semakin singkat dan kepastian dalam jadwal perjalanan kereta, maka Herman menyebut jika wisatawan akan semakin mudah dalam menyusun jadwal perjalanan mereka.

“Jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta tentu sudah ditetapkan dan pasti. Tinggal bagaimana nanti mengatur jadwal perjalanan agar sesuai dengan kebutuhan wisatawan yang memanfaatkan penerbangan,” katanya.

Oleh karenanya, lanjut Herman, PHRI DIY sangat mengapresiasi penambahan fasilitas tersebut yang bisa menambah daya tarik dan daya jual wisata di DIY.

Selain fasilitas transportasi, Herman menyebut, penambahan akomodasi khususnya hotel di sekitar Bandara YIA juga dibutuhkan untuk mendukung perkembangan industri pariwisata di DIY.

“Di dalam bandara sebenarnya sudah ada hotel yang beroperasi dan kami mendapat informasi bahwa ada hotel di sekitar bandara yang sedang dibangun yang diharapkan dapat beroperasi akhir tahun,” katanya.

Keberadaan Bandara YIA, lanjut dia, juga merupakan daya tarik bagi investor untuk menanamkan modal dalam sektor pariwisata khususnya jasa akomodasi.

“Sekarang memang masih dalam masa PPKM dengan berbagai pembatasan. Namun, penyediaan fasilitas merupakan upaya jangka panjang yang harus disiapkan. Mudah-mudahan, kasus COVID-19 semakin reda dan wisatawan bisa datang ke Yogyakarta,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya