Anindya Bakrie Buka-bukaan Strategi VIVA Genjot Bisnis Digital
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk atau VIVA, Anindya Novyan Bakrie, merespons penurunan penetrasi dan pendapatan iklan TV Free To Air (FTA) serta peningkatan penetrasi dan pendapatan iklan media digital.
Anindya menyatakan bahwa VIVA akan mengefektifkan lini bisnis digital (VIVA Digital Venture Company/VDVC - VIVA Digital Brands Consolidation), dan Konten (VIA-Your Creative Hub) mengingat besarnya potensi ekonomi digital Indonesia.
"Untuk menggali untapped market (pasar yang belum dimanfaatkan) ekosistem ekonomi digital di Indonesia yang pada tahun 2025 mencapai US$124 miliar," kata Anindya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 25 Agustus 2021.
Anindya menjelaskan, VDVC mengonsolidasi brands produk digital VIVA, yang menitikberatkan layanan pada community-based interest dengan raihan 35 juta users per bulan. Platform media digital VDVC antara lain yakni IntipSeleb, JagoDangdut, 100KPJ, Sahijab, Milzeru.com, antvklik, tvonenews.com, tvone concect, viva.co.id, Zing, dan Vlix.
"VIVA masuk dalam bisnis content vehicle di digital platform dengan skema sharing economy base platforms," ujar Anindya.
Karena itu juga, VIVA akan menggandeng content creator, baik individu maupun komunitas, guna menghasilkan konten-konten unggulan untuk didistribusikan melalui digital platform maupun TV FTA. Harapannya, VIVA Group akan menjadi wadah dan wahana pilihan para professional content creator maupun amatir.
Sementara itu, dengan tagline 'Your Creative Hub!', VIA mendukung hyperlocal content creator serta menjadikan VIVA Group sebagai rumah bagi para pembuat konten di Tanah Air. Di bawah PT Digi Bintang Sinergi (DBS), produk yang dahulu dikenal dengan nama DBS Entertainment itu lahir sebagai perusahaan konten video digital yang berkomitmen kuat untuk mendukung dan merangkul anak bangsa.
Bersama mitranya Lokanima, lanjut Anindya, VIA membuka peluang seluas-luasnya kepada hyperlocal content creator, pekerja seni, serta para pelaku industri kreatif untuk bergabung membangun industri kreatif Indonesia. Lokanima adalah perusahaan yang bergerak di produksi konten animasi dan pabrik film yang berbasis di Malang, Jawa Timur dan memiliki 300 animator.
"Mitra distribusi VIA berskala nasional dan global, seperti Telkom Group (Indihome) dengan lebih dari 80 juta pelanggan, Tencent, VIU, IQIYI, Mola, dan RANS," ujarnya.
Baca juga: Luhut Siapkan Lima Destinasi Wisata Super Prioritas untuk KTT G20