Jokowi Ingatkan Pejabat Negara Harus Turun Langsung Cek Stok Pangan

Presiden Jokowi
Sumber :
  • Biro Pres dan Media Istana Kepresidenan.

VIVA – Presiden Joko Widodo meminta para jajaran menteri dan kepala daerah yang berada dalam Tim Pengendalian Inflasi untuk memastikan stok bahan pangan untuk kebutuhan masyarakat tersedia. Tidak hanya itu, Jokowi juga mewanti-wanti terkait stabilitas harga pangan.

Jokowi Ajak 2 Cucunya Nonton Laga Timnas Indonesia Vs Filipina di Manahan

"Jaga terus ketersediaan stok dan stabilitas harga barang-barang utamanya barang kebutuhan pokok," kata Jokowi dalam rapat koordinasi nasional Pengendalian Inflasi, Rabu 25 Agustus 2021.

Jokowi meminta para pejabat sering turun ke lapangan. Selain mewaspadai daya beli masyarakat yang menurun, hambatan di lapangan juga perlu diketahui secara cepat. Apalagi tingkat inflasi masih di bawah target yakni 3 persen. Rendahnya inflasi itu menandakan daya beli masyarakat belum baik di tengah situasi Pandemi COVID-19.

Penjelasan OIKN soal Heboh Aguan Investasi di IKN Demi Selamatkan Jokowi

"Ini perlu kita kerja di lapangan baik produksi maupun distribusi. Tiap kota harus cek lihat lapangan bagaimana apakah ada kendala produksi, kendala distribusi," kata Jokowi.

Baca juga: Airlangga di Forum Bisnis US-ASEAN Tekankan Kolaborasi Kunci Pemulihan

Jokowi Tanpa Partai dan Diisukan Gabung Golkar, Bahlil: Kami Selalu Terbuka kepada Siapa Saja

"Dalam kondisi daya beli masyarakat yang menurun, stabilitas harga bahan pangan sangat sangat penting bagi rakyat kita," sambung Jokowi menegaskan kembali.

Jokowi juga mengingatkan kepada jajarannya dan Tim Pengendali Inflasi di tingkat pusat dan daerah tetap waspada terhadap situasi ekonomi di kuartal III. Tim Pengendali Inflasi harus proaktif mendorong sektor-sektor usaha untuk tumbuh produktif. Tingkatkan produktivitas petani nelayan serta UMKM agar tetap bertahan, dan bisa naik kelas.

"Daya beli masyarakat terus ditingkatkan yang akan ini mendorong sisi demand permintaan serta bisa menggerakkan mesin pertumbuhan ekonomi,” ujar Kepala Negara.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, memperkirakan inflasi pada tahun ini dan tahun depan akan masih berada pada kisaran sasaran 3 persen plus minus 1 persen. Meskipun, adanya potensi risiko lonjakan pada 2022.

Perry mengatakan, target inflasi tersebut bisa dicapai meskipun hingga Juli 2021 data inflasi masih sebesar 1,52 persen secara tahunan. Ini dikarenakan belum kuatnya permintaan domestik.

"Sejalan dengan terjaganya ekspektasi inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah, belum kuatnya permintaan serta ketersediaan pasokan," kata dia dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2021.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya