Surplus Neraca Perdagangan RI Juli 2021 Tembus US$2,59 Miliar
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2021 surplus US$2,59 miliar. Posisi ini jauh lebih baik dari catatan Juni 2021 yang tercatat surplus US$1,32 miliar.
Meski begitu, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, surplus neraca ekspor impor ini masih jauh lebih rendah. Sebab, pada Juli 2020 neraca perdagangan surplus US$3,23 miliar.
Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, kondisi surplus ini dipicu oleh ekspor Juli 2021 yang sebesar US$17,70 miliar. Sedangkan nilai impor pada bulan itu mencapai US$15,11 miliar.
"Pada Juli 2021 ini neraca perdagangan kita surplus US$2,59 miliar" tutur dia saat konferensi pers, Rabu, 18 Agustus 2021.
Neraca ini menurutnya cukup baik karena secara pertumbuhannya ekspor mampu meningkat hingga 29,32 persen secara tahunan, meski secara bulanan turun 4,53 persen. Demikian juga impor yang naik 44,44 persen secara tahunan dan secara bulanan turun 12,22 persen.
Baca juga: BTN Gelar Pameran Virtual KPR Merdeka, Ada Rumah Rp150 Jutaan
"Jadi ini lebih kepada pola bulanan akibat rendahnya aktivitas ekspor Mei karena adanya libur lebaran jadi ini lebih kepada pola musiman yang di Juni tinggi sekali," ungkap Margo.
Berdasarkan negaranya, perdagangan Indonesia pada Juli 2021 ini surplus dengan Amerika Serikat sebesar US$1,27 miliar, Filipina US$533 juta serta India yang sebesar US$397,5 juta.
Adapun perdagangan Indonesia yang mengalami defisit di antaranya dengan China sebesar US$844,5 juta, Australia mencapai US$448,1 juta dan Thailand yang minus US$271,1 juta.
Dengan catatan ini, Margo mengungkapkan, neraca perdagangan Indonesia sepanjang tahun berjalan, yakni Januari-Juli 2021 masih surplus sebesar US$14,42 miliar. Jauh lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu defisit US$21,62 miliar.