Airlangga Targetkan Kasus Aktif COVID-19 Turun Masif hingga September

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi nasional masih sangat bergantung pada efektivitas penanganan COVID-19. 

Penjelasan Menko Airlangga Hartarto Terkait Sektor yang Bebas PPN 12 Persen

Karena itu, Pemerintah terus mewaspadai kinerja pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021. Apalagi, kasus COVID-19 pernah mencapai puncak tertinggi di kisaran 573 ribu kasus. 

Airlangga menjabarkan, untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 berada pada kisaran 3-4 persen, maka Pemerintah menargetkan penurunan kasus aktif paling lama pada akhir September. 

Catat! Ini Daftar Barang dan Jasa Bebas PPN 12% di 2025

“Pengeluaran pemerintah akan tetap menjadi pendorong utama perekonomian melalui penguatan berbagai program Perlindungan Masyarakat untuk mendorong daya beli masyarakat, dan penguatan program ketahanan kesehatan untuk menangani COVID-19,” ujar Airlangga dikutip dari keterangannya, Rabu, 18 Agustus 2021.

Baca juga: Sri Mulyani Pastikan Insentif Pajak 2022 Akan Lebih Selektif

Mulai 1 Januari 2025, Ini Daftar Barang dan Jasa yang Kena dan Bebas PPN 12 Persen

Menurut Airlangga, tidak dapat dipungkiri bahwa peningkatan kasus positif COVID-19 yang berdampak pada pemberlakuan PPKM telah memengaruhi laju pemulihan ekonomi. Namun, Pemerintah terus menjaga fleksibilitas APBN untuk merespons dinamika pandemi tersebut.

”Pertumbuhan Ekonomi sangat tergantung pada: pengendalian pandemi, respons kebijakan ekonomi yang tepat, penciptaan lapangan kerja, dan kesiapan melakukan transformasi digital untuk masa depan kita bersama,” tambahya.  

Berdasarkan data historis, pada kuartal I tahun ini, jumlah kasus aktif COVID-19 tercatat di kisaran lebih dari 170 ribu kasus dan berdampak pada angka pertumbuhan ekonomi yang berada di kisaran persen 0,74 persen. 

Ketika Pemerintah sudah mulai dapat menekan angka kasus aktif di kisaran 100 ribu, kata Airlangga, hasil nyata terlihat di kuartal II-2021 melalui angka pertumbuhan ekonomi yang tercatat sebesar 7,07 persen. 

Karena itu perlu dilakukan pengendalian kasus aktif agar bisa turun ke level 100 ribu. Sehingga di kuartal IV akan tumbuh positif.

"Kita melihat bahwa dalam minggu-minggu ini, kasus konfirmasinya relatif sudah mulai turun dan tingkat kematian juga sudah mulai menurun. Demikian pula terkait dengan rawat inap di rumah sakit, " tambahnya.

Airlangga menambahkan, Pemerintah terus mendorong penanganan COVID-19 dan pemulihan perekonomian dilakukan dari hulu ke hilir. Yaitu percepatan vaksinasi, menurunkan fatality rate, peningkatan testing dan tracing, serta optimalisasi pembatasan mobilitas dengan PPKM serta penanganan isolasi terpusat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya