Hadapi Pandemi, Bisnis Rumahan dan UKM Harus Cepat Lakukan Ini
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA – Perusahaan pengembangan startup PT Wira Global Solusi (WGS Hub) mentargetkan, family business (Bisnis rumahan) dan small medium enterprise atau Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang ada di Indonesia untuk melakukan gerakan go digital untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualannya.
Digitalisasi perlu dilakukan dalam menghadapi dampak Pandemi COVID-19 yang membuat diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Pendiri dan Presiden Komisaris WGSHub Ikin Wirawan mengatakan, pandemi ini memaksa pelaku bisnis di skala tersebut mau tidak mau harus cepat beradaptasi dan bergerak menuju go digital. Namun, seringkali biaya dari perangkat lunak, tenaga ahli, dan infrastruktur teknologi informasi (IT infrastructure) yang tidak murah menjadi ganjalan bagi para pihak-pihak tersebut.
“Di sinilah peran WGSHub sebagai venture builder menjadi solusi. Kami datang bukan sebagai vendor namun sebagai mitra,” ujar Ikin Wirawan dikutip dari keterangannya, Kamis, 12 Agustus 2021.
Ikin menjelaskan, digitalisasi oleh family business dan UKM meningkat saat ini, terutama ketika PPKM diberlakukan dan membatasi mobilitas, termasuk tingkat kunjungan ke pusat belanja atau ke toko.
"Untuk itu, WGSHub mengajak pelaku family business dan SME mengatasi dampak PPKM ini dengan Go Digital dalam hal operasional maupun meningkatkan pemasarannya," tambahnya.
Baca juga: PLTS Atap Makin Populer Digunakan Industri, Ini Keuntungannya
Sementara itu menurut Direktur Utama WGSHub Edwin Pramana mengatakan, pihaknya saat ini telah menyiapkan sistem kemitraan dan juga sudah mempersiapkan ekosistem yang dapat dimanfaatkan SME dan family business untuk go digital secepatnya. Tanpa perlu memikirkan mahalnya beban biaya dari programmer dan IT Infrastructure.
"Hal tersebut juga sejalan dengan rencana Pemerintah dalam program digitalisasi SME di tahun 2024 dengan target 30 juta pelaku SME terhubung dengan ekosistem digital," tambahnya.
Edwin meyakini bahwa pasar digital Indonesia pada tahun 2025 nanti diprediksi dapat meroket hingga bernilai US$124 miliar. Sehingga banyak ide digitalisasi yang memerlukan kemitraan mutualisme dengan family business dan UKM.
Perseroan menargetkan, dapat meraih 3-5 persen dari total market digital tahun 2024, dengan melahirkan startup-startup baru bersama family business dan UMKM.
"Sehingga ke depannya WGSHub berharap dapat mengkonsolidasi startup-startup yang sukses baik dari sisi valuasi ataupun dari sisi profitability," tambahnya.