Airlangga Optimistis Kesejahteraan RI Terwujud Satu Abad Kemerdekaan

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto
Sumber :

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis kesejahteraan Indonesia bisa terwujud saat masyarakat merayakan satu abad hari kemerdekaan bangsa dan negara pada 2045 mendatang.

Menko Airlangga: Penundaan Penerapan PPN 12% Dibahas

Menurutnya, optimisme ini harus dibangun di tengah tertekannya ekonomi akibat Pandemi COVID-19. Bahkan, Indonesia kini statusnya kembali menjadi negara berpendapatan menengah ke bawah.

"Kita harus optimis bahwa kita akan mampu mewujudkan kesejahteraan Indonesia pada satu abad kemerdekaan kita," kata dia saat acara Pidato Kebangsaan Ketua Umum Partai Golkar, Selasa, 10 Agustus 2021.

Sekjen OECD Temui Prabowo di Istana Jakarta

Baca Juga: Cara Beli Rumah yang Dapat Pembebasan PPN hingga Akhir 2021

Pada dasarnya, Airlangga menekankan, pada 2019 lalu Indonesia sudah masuk dalam kategori negara berpenghasilan menengah tinggi dengan gross domestic bruto (GDP) mencapai US$4.450.

Government Lowers Airfares to Boost Holiday Travel Demand

"Namun akibat COVID, mengintrupsi kita untuk turun kembali menjadi negara berpenghasilan menengah rendah atau GDP US$3.870," kata Ketua Umum Partai Golkar ini.

Untuk itu, dia menekankan, mulai saat ini, Partai Golkar harus kembali meningkatkan pendapatan masyarakat ke depannya. Partai Golkar juga harus perbesar kelompok kelas menengah.

Seiring dengan percepatan pemulihan ekonomi nasional saat ini, Airlangga menekankan, Golkar telah memiliki visi untuk mengeluarkan Indonesia dari jebakan negara berpendapatan menengah. 

"Dengan pendapatan di atas US$12.500 per kapita di 2036. Diharapkan pada 2045 kita menjadi negara berpendapatan tinggi sebesar US$23.199 per kapita," tegasnya.

Untuk itu, Airlangga menegaskan, menuju 2045 setidaknya ada 3 pilar yang harus menjadi perhatian, untuk dikerjakan bersama. Pertama adalah pembangunan manusia, ketahanan kesehatan dan penguasaan teknologi. 

"Kedua, pembangunan ekonomi berbasis global value chaing, peningkatan produktivitas, pengembangan blue, green dan sircular economy yang mendorong pembangunan berkelanjutan secara inklusif. Ketiga memperkuat ketahanan kohesi sosial dan tenun kebangsaan Indonesia," ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya