Kibarkan Bendera Putih, Pedagang Tradisional di Marelan Medan Menyerah
- Putra Nasution/VIVA.
VIVA – Pedagang Pasar Tridisional Marelan di Jalan Marelan Raya, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara, melakukan aksi dan mengibarkan bendera putih pada Rabu, 4 Agutus 2021. Hal itu dilakukan sebagai tanda menyerah dengan kondisi Pademi COVID-19, aktivitas jual beli terus menurun.
Ditambah lagi, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 4 di Kota Medan diperpanjang sejak 3 hingga 9 Agustus 2021. Para pedagang tersebut, mengklaim penjualan semakin anjlok. Karena, sepi pembeli.
"Kami para pedagang mendukung PPKM tapi hari ini kami menyerah, jadi biarlah kami tetap berjualan walau kami harus mati pelan-pelan," teriak para pedagang sambil mengibarkan bendera merah putih di Pasar Tradisional Marelan.
Para pedagang ini, mengibarkan bendera putih karena transaksi jual beli kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Marelan, terus menurun setiap harinya. Sehingga pedagang merugi.
"Kalau dibilang omzet anjlok berapa persen sudah tak terkatakan, kadang dalam sehari enggak ada buka dasar (gak ada yang membeli), sayuran sudah berhari-hari busuk tidak bisa dijual," ungkap seorang pedagang, Irwansyah kepada wartawan.
Baca juga: Jadi Negara Maju, Ekonomi RI Harus Tumbuh Minimal 6 Persen Mulai 2022
Irwansyah yang merupakan Pengurus Apsindo Pasar Medan Marelan ini menjelaskan, kondisi pedagang di pasar ini sangat memperhatikan terkena imbas pandemi COVID-19. Hal ini, sangat terdampak dengan perekonomian pedagang sendiri.
"Di sini (Pasar Marelan) ada 800 pedagang, semua terdampak PPKM, ada yang sudah tutup pun," tutur Irwansyah.
Dengan kondisi ini, para pedagang yang sudah tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya menyerah terhadap situasi dengan melambaikan bendera putih, menyerah. Dan berharap ada bantuan dari Pemerintah.
Irwansyah mengungkapkan, kondisi terpuruk dirasakan oleh pedagang ini, belum tersentuh bantuan diberikan oleh Pemerintah. Sehingga mereka mengharapkan bantuan tersebut.
"Pemerintah mohonlah perhatikan kami, bantuan UMKM itu, nengok anggaran sudah ada tapi kenapa kami belum dapat kucuran," jelas Irwansyah.