Rampung 2024, Intip Progres Pembangunan PLTA Kayan Kalimantan Utara

PLTA Kayan Kalimantan Utara.
Sumber :
  • Dokumentasi PT Kayan Hydro Energy (KHE).

VIVA – Prinsip ekonomi hijau dalam mendorong perekonomian Indonesia telah ditegaskan Presiden Joko Widodo dikalukan ke depannya. Prinsip itu termasuk pengembangan kawasan industri hijau atau green industrial park.

Kepala BNN: Lubang Jembatan Jadi Tempat Transaksi Baru Peredaran Narkoba

Merespons komitmen tersebut, PT Kayan Hydro Energy (KHE) menegaskan, telah mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kalimantan Utara sejak tahun 2011. Hal itu menunjukkan komitmen ekonomi hijau sudah dilakukan sejak lama.

Direktur Operasional KHE Khaeroni menjelaskan, pihaknya telah melakukan berbagai hal terkait elektrifikasi untuk kebutuhan industri maupun pelabuhan dengan prinsip terseut. KHE pun merupakan inisiator proyek PLTA yang terdiri atas lima Cascade di Sungai Kayan, Kecamatan Long Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.  

Integrasi Teknologi Langkah PGN Wujudkan Keandalan Infrastruktur dan Transformasi Ekonomi Hijau

“Studi teknis, sosial, ekonomi, budaya, serta sosialisasi dan proses perizinan untuk pembangunan PLTA sudah selesai. Dan, KHE sudah mendapat peringkat 5A3 dari Dun & Bradstreet,” jelas Khaeroni dikutip dari keterangannya, Rabu, 4 Agustus 2021.

Dia mengungkapkan, mengenai ada investor dan perusahaan di luar KHE yang ingin membangun proyek serupa, Khaeroni mengaku tidak tahu.

Pentingnya Transisi Menuju Ekonomi Hijau, Sekjen Kemnaker: Bisa Ciptakan Lapangan Kerja Baru

Baca juga: Pemerintah Kebut Vaksinasi COVID-19 Jadi Obat Kuat Rupiah

“Soal kabar di luar saya tidak tahu. Pastinya KHE sudah sejak 2011 atau sepuluh tahun lalu memulainya dan saat ini sudah mendapatkan semua izin, kecuali penetapan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH)," jelas Khaeroni.

Lebih lanjut dia menjabarkan, KHE telah melakukan pekerjaan pembuatan jalan dari jalan pemerintah daerah menuju PLTA Kayan Cascade sepanjang 11,2 kilometer. KHE juga telah melakukan pengiriman peralatan proyek dan pembangunan gudang penyimpanan bahan peledak untuk memudahkan pekerjaan.

"Tahun ini KHE menyiapkan infrastruktur penunjang konstruksi pembangunan PLTA Kayan Cascade yang berpotensi menghasilkan daya listrik sebesar 9.000 megawatt," tegasnya.

Sementara itu, dia mengatakan, nilai investasi KHE untuk PLTA ini mencapai 17,8 miliar dollar AS. Pada 31 Oktober 2018, KHE juga telah menandatangani kontrak engineering, procurement, and construction (EPC) dengan Sinohydro Corporation Limited, yang merupakan salah satu pengembang terbesar PLTA di dunia.

“Target PLTA Kayan sesuai perencanaan awal, yaitu konstruksi selesai tahun 2024 dan tahap commercial operation date  (COD) tahun 2025,” jelas Khaeroni. 

Khaeroni berharap proyek pembangunan PLTA ini berjalan optimal. Sehingga, nantinya sumber daya listrik yang besar ini dapat terintegrasi dengan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi.

“Kami sudah mendapatkan izin untuk kawasan industri. Tahun ini kami melakukan pembebasan lahan sekitar 1.500 hektare dan akan dilanjutkan hingga mencapai 5.000 hektare,” jelas Khaeroni. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya