Walau Terdampak Pandemi, Kerja Sama RI-Australia Masih Tinggi

Penandanganan IA-CEPA 2019.
Sumber :
  • M Yudha Prastya/VIVA.co.id

VIVA – Indonesia Australia Business Courcil (IABC) menggelar diskusi virtual bertema “IA-CEPA (Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement) in the era of the Global COVID-19 Pandemic” pada Selasa 27 Juli 2021.

Kemenko Kumham Imipas Beberkan Perbedaan Pemindahan Penahanan Mary Jane dan Bali Nine

Diskusi ini dimoderatori oleh President National IABC, George Iwan Marantika. Dalam diskusi ini dibahas tentang ratifikasi kerjasama Indonesia dan Australia (IA-CEPA) yang telah disepakati sejak 5 Juli 2020 lalu. Selain itu diskusi ini juga membahas tentang dampak pandemi COVID-19 terhadap ratifikasi kerja sama ini.

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri RI Siswo Pramono berpendapat bahwa implementasi IA-CEPA sangat penting tidak hanya bagi Indonesia dan Australia tetapi juga bagi negara-negara ASEAN. Indonesia dan Australia berkomitmen untuk menjaga negara-negara ASEAN dan Oseania.

Bea Cukai Terbitkan Izin Fasilitas Kawasan Berikat kepada Perusahaan Garmen Asal Probolinggo

"Penerapan IA-CEPA dapat memperkuat dan meningkatkan investasi ke Indonesia serta dampak IA-CEPA terhadap peningkatan perdagangan dari Indonesia ke Australia dan ke negara2 ketiga seperti negara2 di kepulauan pasifik signifikan dan strategis," kata Siswo.

Sementara itu Wakil Direktur Riset LPEM FEB Universitas Indonesia Kiki Verico turut pula membahas tentang IA-CEPA ini. Kiki bahkan sempat membuat penelitian khusus tentang kerjasama IA-CEPA berjudul 'Measuring Bilateral Economic Relation: The Case of Indonesia-Australia'.

Yusril Tegaskan Lima Anggota Bali Nine yang Dipulangkan ke Australia Tetap Narapidana

Dalam penelitiannya itu, Kiki membeberkan sejumlah manfaat dari kesepakatan meratifikasi IA-CEPA. Kiki menyebut bahwa kerangka logis perdagangan yaitu FDI dan Reformasi Struktural melalui konsep sunset and sunrise industries sebagai pilihan rasional.

"Kerja sama dan hubungan ekonomi Indonesia dan Australia tidak hanya bermanfaat bagi kedua negara. Tetapi juga bagi negara-negara sekawasan (Asia Tenggara-Pasifik)," papar Kiki.

Sedangkan National President IABC  George Iwan Marantika menjabarkan bahwa investasi dan kerjasama antara Indonesia dan Australia sejauh ini berjalan baik. Peningkatan investasi pun dinilainya cukup tinggi.

"Motivasi dan semangat dunia usaha di Australia dan di Indonesia tetap tinggi untuk meningkatkan investasi dan perdagangan antar kedua negara walaupun saat ini kedua negara menghadapi tantangan ekonomi akibat dampak dari pandemik global COVID-19," kata Iwan.

Direktur Izin Tinggal dan Status Keimigrasian, Jaya Saputra

Imigrasi Ungkap Ada 471 Pengguna Golden Visa Capai Investasi Rp 9 Triliun

Direktur Izin Tinggal dan Status Keimigrasian, Jaya Saputra mengklaim sudah ada 471 pengguna Golden Visa di Indonesia. Diketahui, Golden Visa merupakan program Presiden k

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2024