Menko Airlangga Sebut 65 Juta Orang Daftar Program Kartu Prakerja

Menko Airlangga bertemu alumni Program Kartu Prakerja.
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa hingga 14 Juni 2021, sebanyak 65.100.930 orang telah mendaftar untuk menjadi peserta program Kartu Prakerja. Mereka berasal dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Ekonomi Kuartal III Tumbuh 4,95 Persen, Begini Jurus Pemerintah Kejar Target 8 Persen

Dia menambahkan, di semester I-2021 sendiri, total jumlah penerima Kartu Prakerja telah mencapai sebanyak 2.818.443 orang peserta.

"Kemudian yang sudah menyelesaikan pelatihan adalah sebanyak 2.667.772 orang peserta, sementara yang sudah mendapatkan insentif sebanyak 2.623.811 orang peserta," kata Airlangga dalam telekonferensi, Rabu, 23 Juni 2021.

OJK Sebut Industri Fintech RI Masih Lemah Modal hingga Kurang SDM Berkualitas

Airlangga berharap, capaian-capaian di Program Kartu Prakerja ini bisa menjadi pelajaran bagi para pesertanya. Untuk bisa masuk ke lapangan kerja yang sesungguhnya setelah menerima pelatihan sesuai minatnya masing-masing di dalam program tersebut.

Kemudian, Airlangga juga memastikan bahwa Pemerintah akan terus berupaya mendorong pemulihan ekonomi di sektor perlindungan sosial, yang diharapkan bisa menjadi 'buffer' atau penyangga bagi daya beli masyarakat.

Hasil Rapat Jajaran Menteri Ekonomi Prabowo di Hari Minggu, Simak!

Baca juga: Hak-hak Digantung Sejak 2016, Eks Karyawan Merpati Surati Jokowi

Di sisi lain, Pemerintah juga tengah berusaha mendorong untuk memajukan sumber daya manusia (SDM), dengan memperkenalkan insentif bernama Super Tax Deduction Vokasi dengan besaran mencapai 200 persen.

Sehingga, lanjut Airlangga, bagi korporasi ataupun pihak-pihak yang menyelenggarakan kegiatan vokasi bagi dunia usaha, demi memajukan SDM yang mereka miliki. Maka biaya atau investasi untuk mengirim tenaga kerja agar bisa mengikuti pelatihan itu, akan mendapatkan pengurangan pajak sebesar 200 persen.

"Jadi ini diharapkan dapat mendorong korporasi untuk ikut serta aktif melakukan training dan re-training, agar tenaga kerjanya sesuai dengan apa yang diperlukan oleh industri," ujarnya.

Seorang pekerja sedang mengawasi pembangunan proyek perumahan pekerja konstruksi yang nanti digunakan untuk pekerja membangun infrastruktur di IKN, Penajam Paser Utara. (foto ilustrasi)

Kementerian PU Dorong Pekerja Konstruksi Adaptasi dengan Teknologi hingga Tuntuan Industri

Kementerian PU tegaskan bahwa tenaga kerja konstruksi tidak hanya Agile tetapi juga memiliki kapasitas untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

img_title
VIVA.co.id
11 November 2024