BTN Jual 8.140 Unit Properti Aset Kredit Bermasalah

BTN.
Sumber :
  • Dokumentasi BTN.

VIVA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menawarkan aset potensial yang dimiliki perseroan kepada para investor. Penawaran aset yang berstatus kredit bermasalah itu dilakukan dengan menggelar acara Asset Sales Festival Nasional BTN 2021.
 
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, pada gelaran kali ini, perseroan menawarkan 8.140 unit dengan nilai sekitar Rp3 triliun. Adapun aset yang ditawarkan berupa rumah tapak, ruko, apartemen, proyek perumahan dan hotel.

Perluas Akses Properti Komersial, Sinergi Strategis Maksimalkan Ruang Usaha di SPBU Pertamina

“Kami ingin mengajak investor yang tertarik dengan sektor properti untuk bisa ikut dalam Asset Sales Festival Nasional Bank BTN ini. Pastinya banyak properti yang potensial dan menguntungkan bagi mereka,” jelas Haru pada acara Asset Sales Festival Nasional Bank BTN Tahun 2021 di Yogyakarta, dikutip dari keterangannya, Senin 21 Juni 2021.

Haru menegaskan, kegiatan Asset Sales Festival tahun ini merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa yang diadakan di lima kota tahun lalu. Tahun ini, setelah Yogyakarta, rencananya Asset Sales Festival akan digelar di Jakarta dan Surabaya.

Apa yang Dicari Investor? 10 Faktor Kunci yang Mempengaruhi Keputusan Investasi ke Startup

Baca juga: Konsumen Jadi Lebih Royal, UMKM Lebih Untung Sediakan Pembayaran QRIS

"Tahun lalu dari acara Asset Sales Festival ini, aset yang berhasil dijual Rp513 miliar. Tahun ini kami targetkan Rp600 sampai Rp700 miliar," katanya.

Dibuka Menghijau, IHSG Diprediksi Lanjut Melemah Seiring Lesunya Bursa Asia-Pasifik

Menurut Haru, kegiatan ini Asset Sales Festival ini jadi waktu yang tepat bagi para investor berinvestasi di sektor properti. Apalagi kondisi industri properti saat ini sudah menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Haru optimitistis, hingga akhir tahun ini dari 8.140 unit properti yang ditawarkan bisa terjual semuanya. Untuk itu, perseroan akan mengerahkan seluruh kantor wilayah BTN di berbagai daerah untuk bisa menjual aset-aset potensial tersebut kepada para investor.

“Hingga saat ini sudah ada komitmen pembelian aset mencapai Rp300 miliar,” tegasnya.

Haru menuturkan, jika penjualan aset potensial ini berhasil dilakukan dengan optimal, maka tidak saja dapat mengurangi rasio kredit bermasalah, namun juga meningkatkan kemampuan BTN untuk terus berekspansi kepada kredit-kredit baru khususnya sektor perumahan.

Hingga akhir tahun ini Bank BTN menargetkan NPL Gross bisa ditekan pada angka rasio sekitar 3,5-3,7 persen atau turun dari posisi kuartal I-2021 yang sebesar 4,25 persen. Haru mengungkapkan, hingga Mei 2021, BTN berhasil melakukan recovery aset senilai Rp423 miliar.

"Tahun ini, kami menargetkan recovery aset mencapai Rp2,1 triliun," tambahnya..

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya