Ketua OJK Sebut Serangan Siber ke Perbankan Semakin Gencar
- Repro video Kemenkeu.
VIVA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengungkapkan, serangan siber terhadap perbankan semakin gencar dilakukan saat ini.Â
Bahkan, dia mengatakan, risiko siber tersebut dihadapkan oleh para hacker terhadap layanan digital perbankan. Mereka dikatakannya terus menggentayangi lembaga keuangan.
"Ada risiko yang kita sebut risiko cyber apalagi ini hacker sudah mulai bergentayangan untuk nyatronin beberapa lembaga keuangan," kata dia di kantor BPK, Jakarta, Selasa, 15 Juni 2021.
Baca juga: Harga Komoditas RI Melonjak, Ekspor Meroket 58,76 PersenÂ
Maksud dari serangan siber yang dilakukan oleh para hacker ini, dikatakannya tidak lain adalah untuk meminta bayaran. Mereka berusaha meminta pembayaran dalam bentuk aset kripto atau cryptocurrency.
"Ya ujung-ujungnya adalah minta dibayar dan ini pembayarannya menggunakan kripto, minta kripto karena mungkin itu sulit di-tracking," papar Wimboh.
Oleh sebab itu, dia mengatakan, secara umum evolusi perubahan digital di setiap lini kehidupan ini harus menjadi perhatian semua pihak. Apalagi, layanan perbankan mau tidak mau juga harus beradaptasi ke digital.
"Nah ini memang tantangan ini sesuatu hal yang evolusi yang jadi perhatian kita bersama sehingga kita harus sering duduk bersama mengatasinya," ungkap dia.
Menurut Wimboh, cybersecurity saat ini menjadi salah satu faktor yang penting karena seluruh produk perbankan sudah memasuki ranah digital. Ini dilakukan perbankan supaya terus bisa kompetitif.
"Karena kalau enggak, enggak kompetitif. Transfer sekarang enggak perlu datang ke bank dan produk-produk lainnya, landing sekarang dari perbankan tidak usah datang untuk kecil-kecil sudah bisa (digital)," tegasnya.