Kemenhub Gandeng UGM Kaji Konsep Bandara di Ibu Kota Negara Baru
- VIVAnews/Fikri Halim
VIVA – Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) Kementerian Perhubungan gandeng Univetsitas Gadjah Mada (UGM) mengkaji pengembangan Aerotropolis di wilayah sekitar Ibu Kota Negara Baru.
Nota kesepahaman terkait kajian bersama itu telah ditandatangani awal pekan ini, antara Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara Capt Novyanto Widadi dengan Direktur Penelitian UGM, Mustofa, disaksikan Kepala Balitbanghub Kemenhub, Umar Aris dan Rektor UGM, Panut Mulyono di Yogyakarta.
Sebagai informasi, Aerotropolis merupakan pendekatan strategi baru dalam perencanaan bandar udara dan penggunaan lahan komersial secara bersama-sama. Konsep ini memberikan keuntungan kepada bandar udara, wilayah dan negara.
“Balitbanghub mengemban tugas untuk melaksanakan penelitian pengembangan di bidang transportasi. Kami berupaya melaksanakan penelitian yang dapat menjawab permasalahan dan tantangan sekaligus memberikan rekomendasi sebagai dasar pengambilan keputusan kebijakan yang solutif dan dapat memberikan manfaat,” jelas Umar Aris, dikutip dari keterangannya, Kamis, 10 Juni 2021.
Baca juga: Draf RUU KUP Bocor ke Publik, Sri Mulyani: Situasinya Agak Kikuk
Lebih lanjut dia menjabarkan, penelitian ini bukan yang pertama kali dilakukan antar kedua pihak. Pada tahun 2020 terdapat kolaborasi penelitian bersama UGM terkait dampak COVID-19 dan Pengembangan Prototipe Alat Ukur Beban Penggunaan Prasarana Perkeretaapian. Sedangkan pada tahun 2021 terdapat 9 penelitian yang mencakup moda laut, kereta api, jalan, udara dan antarmoda.
Lebih lanjut, Umar menegaskan, salah satu kolaborasi penelitian yang saat ini tengah berjalan dan menjadi perhatian Menteri Perhubungan adalah kajian pengaturan pengoperasian waterbase dan seaplane di Indonesia.
Kajian tersebut dapat menjadi dasar acuan penyusunan peraturan dalam pengoperasian waterbase dan seaplane di masa depan. Sehingga dapat membuka peluang pasar ke depannya, termasuk di sektor pariwisata.
Sementara itu, Rektor UGM, Panut Mulyono menyambut baik kerja sama yang akan dilakukan dalam pengembangan Aerotropolis di wilayah sekitar Ibu kota Negara Baru. Menurutnya, semakin maju sebuah negara maka mobilitas masyarakat akan semakin meningkat.
“Persoalan transportasi di lapangan harus terus dilakukan secara kontinu. Ditambah dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat maka diperlukan penyesuaian dalam pemanfaatan teknologi di bidang transportasi," ungkapnya.
Meskipun saat ini mobilitas masyarakat menjadi terbatas akibat pandemi, tetapi ke depannya pergerakan manusia akan berjalan semakin intens. Oleh sebab itu, dibutuhkan peran Kementerian Perhubungan untuk mengurai persoalan kenyamanan, keamanan, dan ketepatan transportasi.
"Melalui kerja sama antara ini diharapkan bisa mendorong terwujudnya transportasi yang aman, nyaman, cepat dan tepat waktu dengan memanfaatkan berbagai teknologi yang ada,” jelasnya.