Silicon Valley-nya Indonesia Mulai Dibangun, Tahap I Selesai 2024

Bukit Algoritma mulai dibangun.
Sumber :
  • Dokumentasi AMKA.

VIVA – Proyek pembangunan Silocon Valley-nya Indonesia yaitu Bukit Algoritma telah resmi dimulai. Kawasan Ekonomi Khusus ini diperuntukan untuk menggenjot pengembangan dibidang teknologi ke depannya.

Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024, Dorong Bangsa Indonesia Miliki Daya Saing

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang konstruksi PT Amarta Karya (AMKA) dan Kiniku Bintang Raya KSO telah melakukan peletakan batu pertama (Ground Breaking) Bukit Algoritma di Cikidang, Sukabumi, Rabu, 9 Juni 2021. Kegiatan itu dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat.

Direktur Utama AMKA Nikolas Agung optimistis proyek ini dapat berjalan lancar sesuai rencana. Kemudian, dapat menjadi awal yang baik untuk meningkatkan kualitas ekonomi 4.0, peningkatan pendidikan dan penciptaan pusat riset and development.

Atasi Penurunan Tanah di DKI Jakarta, Kementerian PU Terapkan Environmental Remediation

“Kami selaku kontraktor pelaksana yang dipercaya oleh Kiniku Bintang Raya KSO, merasa sangat antusias untuk segera memulai pembangunan pengembangan proyek Bukit Algoritma ini," ujar Nikolas dikutp dari keterangannya, Kamis 10 Juni 2021.

Bukit Algoritma dibangun di atas lahan seluas 888 hektare. Proyek ini diperkirakan akan menelan biaya sebesar 1 miliar euro atau sekitar Rp18 triliun.

Pemerintah Genjot Keterhubungan Infrastruktur untuk Kejar Swasembada Pangan

Baca juga: Heboh Sembako Kena PPN, YLKI: Kebijakan yang Tidak Manusiawi

Pada tahap pertama selama tiga tahun ke depan, lanjutnya, AMKA akan membangun beberapa infrastruktur dasar. Seperti akses jalan raya, fasilitas air bersih, pembangkit listrik, gedung konvensi, dan fasilitas-fasilitas lainnya. Proyek ini rencananya terbagi tiga tahap.

"Selain itu dapat menjadi wadah untuk menampung ide-ide terbaik anak bangsa. (Bukit Algoritma dapat meningkatkan) sektor pariwisata di Kawasan Sukabumi,” tambahnya.

Lebih lanjut menurutnya, proyek Bukit Algoritma merupakan salah satu alat pendukung penuh pemerintahan dalam mendorong program Pertumbuhan Ekonomi Nasional (PEN) pada masa pandemi ini. Karena itu kolaborasi dengan berbagai pihak akan dilakukan.

“Kami selaku kontraktor pelaksana akan memberikan best effort dan best practice, serta bergandengan tangan dengan pihak-pihak yang berkepentingan agar proyek yang dipercayakan pada AMKA ini bisa dilaksanakan dengan lancar dan tepat waktu” ujar Nikolas.

Dalam proses pembangunannya Bukit Algoritma juga di dukung oleh beberapa mitra AMKA. Di antaranya PT Talenta Putra Utama, PT SCG Indonesia dan PT Kayu Prima Mandiri.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko menjelaskan, infrastruktur Bukit Algoritma akan dibangun seperti Silicon Valley di AS. Yang diharapkan, dapat menjadi pusat research and development serta mengembangkan sumber daya manusia yang unggul bagi masa depan.

"Di sini akan menjadi gambaran masa depan untuk indonesia bahkan untuk dunia," ungkapnya. 

Dengan adanya bukit Algoritma diharapkan generasi muda bisa memaksimalkannya sebagai wadah melakukan research, workshop, dan lainnya. Sehingga perkembangan teknologi ke depannya bisa dimaksimalkan guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Mereka bisa berpikir tentang bagaimana kita harus mengantisipasi perkembangan ekonomi ke depannya,” jelas Budiman.

Sementara itu, Corporate Secretary AMKA Pandhit Seno Aji menambahkan, pembangunan Bukit Algoritma memiliki lokasi yang strategis karena memiliki infrastruktur pendukung, seperti akses Tol Bocimi (Seksi 2 Cibadak), Pelabuhan Laut Pengumpan Regional (PLPR) Wisata dan Perdagangan Pelabuhan Ratu, 

" Kemudian Bandara Sukabumi Cikembar yang akan dibangun, dan Double Track Kereta Api Sukabumi,” tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya