Proyeksi Terbaru Bank Dunia: Ekonomi Global 2021 Tumbuh 5,6%, RI 4,4%

Kantor Bank Dunia
Sumber :
  • diverseeducation.com

VIVA – Bank Dunia kembali merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia maupun negara-negara di dalamnya untuk perkiraan sepanjang 2021. Pembaruan proyeksi dilakukan melalui Global Economic Prospects edisi Juni 2021.

Demokrasi dalam Arus Globalisasi: Negara Modern hingga Pemerintahan Kosmopolitan

Melalui laporan terbaru tersebut, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia akan semakin kinclong pada 2021. Sepanjang tahun ini, diperkirakan ekonomi dunia bisa tumbuh di level 5,6 persen.

Angka proyeksi tersebut jauh lebih tinggi dari Global Economic Prospects edisi Januari 2021 di level 4 persen. Bahkan, melalui proyeksi terbaru ini, disebutkan bahwa pertumbuhan fase pascaresesi ini terkuat dalam 80 tahun terakhir.

Pendapatan Global McDonald hingga Starbucks Babak Belur Akibat Aksi Boikot 

Baca juga: Insentif Turun Setelah Ada GoTo, Ojol Merasa Dikorbankan Demi Investor

Presiden Grup Bank Dunia, David Malpass menjelaskan, pemulihan yang cepat ini terjadi di tengah meningkatnya kemiskinan dan ketidaksetaraan ekonomi di negara-negara berkembang akibat Pandemi COVID-19.

Disambut Gibran, Prabowo Tiba di Indonesia Setelah Lawatan ke Sejumlah Negara

"Di saat adanya tanda-tanda pemulihan ekonomi, pandemi ini terus mengakibatkan kemiskinan dan ketidaksetaraan di tengah-tengah masyarakat di negara berkembang," tutur dia melalui siaran pers, Rabu, 9 Juni 2021.

Cepatnya pemulihan ekonomi global tersebut diperkirakan Bank Dunia didorong oleh perbaikan ekonomi di negara-negara utama, seperti Amerika Serikat yang akan tumbuh hingga 6,8 persen tahun ini dan China mencapai 8,5 persen.

Perekonomian mereka mampu tumbuh pesat dibanding negara lain ditopang oleh dukungan kapasitas fiskal yang sangat besar dan pelonggaran pembatasan yang luas karena vaksinasi sudah banyak dilakukan terhadap warga negaranya.

"Inilah pentingnya upaya terkoordinasi secara global untuk mempercepat distribusi vaksin dan pengurangan jumlah utang, terutama untuk negara-negara berpenghasilan rendah," ungkapnya.

Adapun untuk negara-negara berkembang, pertumbuhan ekonominya diperkirakan ditopang oleh permintaan atau konsumsi masyarakatnya yang makin tinggi dan naiknya harga-harga komoditas. Meskipun terhambatnya proses vaksinasi.

Secara umum, negara-negara berkembang diperkirakan akan tumbuh di kisaran rata-rata 6 persen tahun ini. Sementara untuk Indonesia, diperkirakan masih akan tumbuh di kisaran 4,4 persen, tak berubah dari perkiraan awal Januari 2021.

Di antara negara-negara berkembang lainnya, khususnya negara di kawasan Asia, Indonesia jauh tertinggal dari Malaysia yang diperkirakan tumbuh 6 persen, Vietnam 6,6 persen, Filipina 4, persen dan Mongolia 5,9 persen.  

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di negara-negara berpendapatan rendah, diperkirakan hanya akan mencapai 2,9 persen. Pertumbuhan ekonomi ini menjadi yang terlambat setelah 20 tahun terakhir selain pada 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya