Kelola THR Kala Pandemi, Pas untuk Tabungan hingga Investasi
- U-Report
VIVA – Lebaran hari raya Idul Fitri identik dengan banyaknya kebutuhan untuk berbelanja baik untuk kebutuhan kue hingga kebutuhan untuk membeli pakaian baru.
Selain itu, kewajiban untuk membayar utang, pajak, biaya hidup dan lain-lain turut membuat setiap orang sangat sulit untuk mempunyai tabungan.
Karena itu di masa pandemi COVID-19 ini, para kaum milineal harus pandai-pandai menghargai uang dan memanfaatkan Tunjangan Hari Raya (THR) dengan baik untuk pengeluaran.
Head of Advisory Finansialku, Robby Christy menjelaskan, bahwa perlu perencanaan keuangan yang baik untuk memastikan THR itu tidak hanya numpang lewat. Karena ibarat peta, perencanaan keuangan bisa mengantarkan ke tujuan finansial yang ingin dituju.
Baca juga: Maju Ketum, Anindya Bakrie Janji Kadin Tetap Bersatu
"Sebelum berinvestasi, kita harus mempersiapkan tabungan, asuransi, dana darurat, dan lain-lain. Nah, THR yang diperoleh sebaiknya digunakan untuk mempersiapkan dana tersebut terlebih dahulu," kata Robby Webinar Creative Talk Pojok Literasi 'Perencanaan Keuangan Milenial Jelang Lebaran' di Jakarta, Minggu, 9 Mei 2021.
Robby menegaskan, pinjaman jangan sampai menggerogoti setengah dari pemasukan atau gaji bulanan. Hal itu jangan terjadi, apalagi Anda belum punya tanggungan.
"Masih single? Jangan lupa memiliki dana darurat sebesar 6 kali gaji. Jadi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, kita mampu bertahan setidaknya selama 6 bulan ke depan," katanya.
Koordinator Perekonomian I, Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kemenkominfo, Eko Slamet R mengatakan, dengan kondisi saat ini, di saat ada kebijakan pelarangan mudik dari Pemerintah, maka seharusnya milenial dapat lebih bijaksana mengatur keuangan.
"Saat ini milenial sangat menguasai teknologi digital, sehingga bisa memegang kendali dan menjadi ujung tombak perekonomian Indonesia," kata Slamet.
Sedangkan, Head of Government Project LinkAja, Marcella Wijayanti menjelaskan, perencanaan keuangan harus diiringi dengan evaluasi yang baik, misalnya rencanakan dan buat pencatatan tertulis pengeluaran keuangan sekecil apapun dan evaluasi di akhir bulan. Kemudian, buat perencanaan keuangan secara lebih baik di bulan berikutnya.
"Porsi tabungan dan investasi tidak boleh kurang dari 20 persen dalam 1 bulan. Sementara pengeluaran hiburan dan travelling mendapatkan porsi 30 persen. Sisanya digunakan untuk pengeluaran wajib seperti makan, bayar sewa, cicilan dan tagihan rutin lainnya," kata Marcella.