Bahlil: PMA dari Singapura Belum Tergoyahkan

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (ilustrasi)
Sumber :
  • Mohammad Yudha Prasetya/VIVAnews

VIVA – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, memastikan bahwa tingkat kepercayaan dunia kepada Indonesia sudah mulai pulih, Hal itu dapat dilihat dari capaian realisasi investasi di kuartal I-2021.

Golkar Rayakan Hari Ibu dengan Bedah Buku dan Pemberdayaan Perempuan

Bahlil menjelaskan, realisasi investasi kuartal I-2021 yang mencapai sebesar Rp219,7 triliun, antara lain terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp111,7 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp108,0 triliun.

"Capaian ini menunjukkan bahwa kepercayaan dunia kepada indonesia, khususnya dari aktivitas PMA, itu sudah mulai berjalan normal," kata Bahlil dalam telekonferensi, Senin 26 April 2021.

Prabowo Bakal Groundbreaking Hotel Bintang 5 hingga Restoran Padang di IKN Awal Tahun Depan

Baca juga: Cerita Anindya Bakrie Ditunjuk 2 Presiden Jadi Ketua ABAC

Bahlil pun merinci bahwa jika dilihat dari negara asal PMA tersebut, Singapura masih mendominasi realisasi investasi kuartal I-2021 dengan total investasi sebesar US$2,6 juta. Hal itu pun diikuti oleh China (US$1 juta), Korea Selatan (US$0,9 juta), Hong Kong (US$0,9 juta), dan Swiss US$0,5 juta.

Bahlil Pastikan Pasokan BBM dan Listrik Aman Sambut Natal dan Tahun Baru

"Sebagai hub bagi sejumlah negara lain, Singapura (sebagai negara asal PMA di Indonesia) belum tergoyahkan dalam sejarah," ujar Bahlil.

Bahlil mengaku menyoroti soal Korsel yang berada di peringkat ketiga, dalam lima besar asal negara investor PMA tersebut. Menurutnya, posisi Korsel tersebut tidak terlepas dari proyek pembangunan pabrik mobil listrik Hyundai, yang diperkirakan akan mulai berproduksi pada sekitar bulan Maret atau April 2022 mendatang.

Selain itu, lanjut Bahlil, dari total realisasi investasi sepanjang kuartal I-2021, sebagian besarnya berada di luar Pulau Jawa yakni sebesar Rp114,4 triliun atau sekitar 52,1 persen. Sedangkan yang berada di Pulau Jawa yakni sebesar Rp105,3 triliun atau sekitar 47,9 persen.

Untuk total jumlah PMA terbesar pada kuartal I-2021 ini, paling banyak tercatat di Jawa Barat yakni sebesar Rp 21,1 triliun. Diikuti oleh DKI Jakarta Rp14, 7 triliun, Sulawesi Tengah Rp8,4 triliun, Riau Rp8,1 triliun, dan Sulawesi Tenggara Rp8 triliun.

"Lalu kalau untuk PMDN-nya itu, Jawa Barat juga mendominasi dengan porsi investasi sebesar Rp16 triliun, diikuti oleh Jawa Timur Rp10 triliun, DKI Jakarta Rp8,7 triliun, Jawa Tengah Rp8,4 triliun, dan Banten Rp7 triliun," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya