Meski Tak Ada Mudik, Bansos dan THR Diyakini Bisa Kerek Daya Beli
- Freepik/freepik
VIVA – Rencana pemerintah mempercepat pencarian dana Bantuan Sosial atau Bansos hingga mendorong perusahaan membayar Tunjangan Hari Raya (THR) tepat waktu, dinilai bisa menjaga daya beli masyarakat. Hal itu diharapkan dapat mengatasi dampak dari larangan mudik pada tahun ini untuk mengatasi penyebaran COVID-19.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan guna mendorong kemampuan daya beli masyarakat pemerintah sudah menyiapkan program untuk memacu keseimbangan supply dan demand. Beberapa di antaranya, yakni dikebutnya penyaluran target output perlindungan sosial.
Antara lain, Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako dan lainnya. Program yang belum terpenuhi pada kuartal I-2021 akan didorong cair pada April hingga Mei 2021.
"Menjelang Lebaran, pemerintah akan mempercepat pencairan kartu sembako dari Juni ke awal Mei,” ujar Airlangga, di Jakarta dikutip Jumat 23 April 2021.
Adapun, total penyaluran program perlindungan sosial diperkirakan Rp14,12 triliun. Airlangga juga mengatakan, pemerintah menyiapkan bansos beras bagi masyarakat melalui program bantuan beras 10 kilogram untuk masing-masing penerima kartu sembako.
Kendati begitu, Ketua Umum Partai Golkar ini kembali mengingatkan perusahaan swasta agar membayar THR kepada karyawan jelang Lebaran 2021. THR diyakini bisa membantu pertumbuhan ekonomi.
Menurut Airlangga, kasus COVID-19 yang sekarang makin terkendali mesti diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, THR juga akan diberikan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri.
Adapun THR dan Gaji ke-13, bisa mendorong konsumsi masyarakat. Program-program Kementerian Koordinator Perekonomian nantinya bersinergi dengan THR swasta untuk meningkatkan daya beli.
Untuk itu, Airlangga berharap ekonomi bisa kembali ke level pertumbuhan pra COVID-19 sebesar 5 persen pada akhir tahun. Karena itu, ekonomi perlu tumbuh 6,7 persen di Kuartal II-2021.
Siapkan Produk Harbolnas
Sementara itu, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Astri Wahyuni mengapresiasi upaya pemerintah menyokong daya beli masyarakat. Apalagi untuk menaikkan tingkat konsumsi masyarakat melalui e-commerce.
“Kami tentu mendukung usaha pemerintah mendorong kemajuan industri (e-commerce). Harapannya, ikut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Astri.
Tokopedia juga tengah mempelajari dampaknya pada bisnis perusahaan. Mereka sudah menyiapkan berbagai produk serta program untuk memeriahkan musim belanja online saat jelang Lebaran nanti.
Sedangkan, Head of Category Management Bukalapak, Ruth Retno Dewi akui sudah mengambil ancang-ancang menyambut momen puncak belanja online nasional jelang Lebaran. Salah satunya, menyelenggarakan program utama, yakni Pilihan Jagoan di Ramadhan.
"Kami siapkan berbagai barang kebutuhan rumah tangga, hobi dan otomotif serta barang-barang lainnya yang dibutuhkan untuk Ramadhan dan Lebaran,” ujar Retno.
Bukalapak juga bakal berlakukan beragam penawaran menarik, seperti cashback hingga Rp1 juta dan gratis ongkir di program Pilihan Jagoan di Ramadhan.
Retno optimistis, transaksi akan meningkat jelang Lebaran dibandingkan waktu sebelumnya. Pihaknya juga sudah mengantisipasi momen puncak belanja online.
“Jelang Lebaran, transaksi online cenderung meningkat. Kami tetap fokus menciptakan pengalaman transaksi yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna,” kata Retno.