Rupiah Stabil di Kisaran Rp14.600 per Dolar, Dipengaruhi Surplus NPI

Menghitung uang kertas rupiah pecahan Rp100 ribu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat tipis pada perdagangan Jumat, 16 April 2021. Tapi, rupiah masih diperdagangkan di kisaran atas Rp14.600 per dolar AS pada akhir pekan ini.

Di pasar spot, pada perdagangan pukul 09.10 WIB, rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.610 per dolar AS. Menguat 0,03 persen dari level penutupan perdagangan kemarin Rp14.615 per dolar AS.

Sementara itu, data terakhir kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate BI kemarin pukul 15.15 WIB, rupiah ditetapkan di level Rp14.646 dari hari sebelumnya Rp14.633 per dolar AS.

Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menjelaskan, kondisi ini seiring dengan melemahnya imbal hasil pasar surat berharga atau obligasi pemerintah AS beberapa hari terakhir.

"Karena imbal hasil obligasi AS mundur dari lonjakan bulan lalu dengan investor membeli argumen Federal Reserve bahwa suku bunga dapat tetap rendah," kata dia dikutip dari analisisnya hari ini.

Sentimen pelaku pasar keuangan, dikatakannya, meyakini bank sentral AS akan mengurangi pembelian obligasi bulanannya sebelum berkomitmen untuk menaikkan suku bunga.

"Mengenai vaksin COVID-19, panel imunisasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS meminta lebih banyak data sebelum menentukan apakah akan melanjutkan penggunaan vaksin Johnson & Johnson," tuturnya.

Penguatan ini juga didorong oleh kondisi domestik. Ibrahim menegaskan, sentimen pelaku pasar keuangan positif melihat data neraca perdagangan Indonesia (NPI) yang kembali surplus pada Maret 2021.

"Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca dagang dalam negeri surplus sebesar US$1,57 miliar secara bulanan (month to month/mtm) pada Maret 2021 kemarin," ucap dia.

Rupiah Melemah Lagi ke Level Rp 15.932 per dolar AS