Harga Cabai Meroket, Mendag Lutfi Ungkap Kekhawatirannya saat Ramadan
- ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
VIVA – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengakui harga cabai rawit merah terus mengalami kenaikan beberapa hari kebelakang. Namun, dia mengklaim kini harganya terus mengalami penurunan.
Lutfi bahkan mengaku khawatir, ke depannya harga cabai rawit merah dan cabai lainnya akan mengalami penurunan terus saat jelang Hari Raya Idul Fitri dan Lebaran tahun ini maupun sesudah faktor musiman itu.
Baca juga: Visi Media Asia Bakal Jadi Perseroan Bebas Utang
Dia menekankan, kondisi ini tidak terlepas dari akan adanya potensi panen raya cabai di sejumlah sentra produksi. Seperti di Blitar yang seluas 2.800 hektare, Tuban 3.000 hektare hingga Magelang 2.000 hektare.
"Dan saya takutkan ketika kita hadapi bulan puasa dan Lebaran Idul Fitri cabai panen raya besar dan harganya di bawah standar," tutur dia saat konferensi pers, Senin, 15 Maret 2021.
Meski begitu, Lutfi mengatakan, untuk perbandingan harga secara bulanan 11 Februari 2021 dengan 12 Maret 2021, harga cabai rawit merah telah naik 22,48 persen dari Rp74.607 per kg menjadi Rp96.247.
Lutfi menekankan, kenaikan ini lebih disebabkan rusaknya panen para petani di beberapa tempat sentra produksi akibat faktor cuaca maupun akibat Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
"Di Tuban, Kediri dan Blitar terjadi kerusakannya panen 40 persen kurang lebih tapi di Wajo Sulawesi Selatan kurang lebih 70 persen karena itu harga cabai merah besar keriting, rawit merah terjadi kenaikan," paparnya.
Namun, setelah adanya panen di beberapa tempat, Lutfi menekankan sudah terjadi pergerakan penurunan harga cabai rawit. Pada 10-12 Maret 2021, harga cabai rawit dikatakannya turun 0,49 persen dari Rp96.717.
"Bisa kita lihat yang paling dalam itu cabai merah tadi naiknya double digit yang cabai rawit merah, tapi hari ini sudah menurun karena memang sudah mulai terjadinya panen," ucap dia.