Sri Mulyani Rombak Lagi Anggaran PEN, Nilainya Naik Jadi Rp699,43 T

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menaikkan anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada 2021. Kenaikan terjadi hanya berselang waktu singkat.

Ini Cara Mengatasi Tantangan Imunisasi di Daerah dengan Akses Terbatas

Sri mengatakan, saat ini, anggaran PEN telah mencapai Rp699,43 triliun. Besaran anggaran tersebut naik dari yang disampaikannya pada pekan lalu  sebesar Rp688,3 triliun. Sedangkan awal tahun Rp372,3 triliun.

Sri menjelaskan, kenaikan ini disebabkan adanya kebutuhan Pemerintah untuk mengoptimalkan kebutuhan pembiayaan anggaran untuk penanganan kesehatan selama pandemi COVID-19.

Inilah 10 Manfaat Kolang-kaling yang Harus Anda Ketahui

Anggaran kesehatan saat ini ditetapkannya sebesar Rp176,3 triliun. Nominal nya naik hingga 177,6 persen dari realisasi anggaran kesehatan dalam Program PEN pada 2020 yang sebesar Rp579,8 triliun. 

Baca juga: Bisa Budidaya Ikan dan Sayuran Cuma Modal Ember, Begini Caranya

Mau Berat Badan Turun? Coba 5 Manfaat Bunga Telang yang Luar Biasa Ini!

"Maka kelihatan untuk bidang kesehatan melonjak kebutuhannya," kata Sri saat konferensi pers secara virtual, Selasa, 23 Februari 2021.

Sementara itu, untuk program perlindungan sosial mengalami penurunan sebesar minus 28,6 persen. Dari realisasi tahun lalu Rp220,41 triliun menjadi saat ini sebesar Rp157,4 triliun.

Demikian juga untuk insentif usaha dan pajak yang mengalami penurunan hingga minus 3,9 persen dari realisasi 2020 sebesar Rp56,1 triliun menjadi hanya sebesar Rp53,9 triliun.

Adapun anggaran untuk dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi sebesar Rp186,8 triliun. Anggaran ini naik 7,9 persen dari realisasi pada 2020 yang sebesar Rp173,2 triliun.

Sementara itu, anggaran untuk program prioritas juga mengalami kenaikan, yakni mencapai Rp125,1 triliun. Besaran anggaran ini tumbuh 87,8 persen dari realisasi pada 2020 sebesar Rp66,6 triliun.

"Jadi program pen kita tahun ini yang naik 21 persen kita harap akan menjadi daya dorong yang efektif untuk pemulihan," tegas Sri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya