Fokus Garap Ekosistem Digital, Urus KPR di BTN Bakal Serba Online

Direktur BTN Andi Nirwoto.
Sumber :
  • Dokumentasi BTN.

VIVA – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) bakal menyempurnakan eksosistem perumahan atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR) berbasis digital tahun ini. End to end bisnis berbasis digital yang dikembangkan akan memudahkan nasabah tidak hanya dalam mengajukan KPR secara digital, tetapi juga transaksi yang berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari.

The Fed Pangkas Suku Bunga, Ekonom Ungkap Dampaknya ke Indonesia

Direktur Operation, IT dan Digital Banking BTN Andi Nirwoto mengatakan, pengembangan digital itu guna mengakomodir keinginan pemangku kepentingan. Khususnya yang sejalan dengan perseroan yang selama ini sudah fokus pada bisnis pembiayaan perumahan. 

“BTN sangat serius membangun ekosistem digital ini, melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam proses bisnis perumahan, seperti Notaris, Pengembang, KJPP, PPDP dan pihak-pihak lainnya,” jelas Andi dikutip dari keterangannya di Jakarta, Selasa 23 Februari 2021.

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Arfak Indonesia

Baca juga: Blibli Sediakan Lapak Digital Khusus Produk UMKM Sumut, Promo 25%

Menurut Andi, secara garis besar ide tersebut dituangkan dalam konsep Super Apps BTN  untuk ekosistem digital perumahan yang terintegrasi. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan kanal utama Super Apps ekosistem digital perumahan BTN yaitu BTN Properti.  

Bank Indonesia Diproyeksi Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

BTN Properti menurutnya, merupakan suatu konsep Integrated Housing Ecosystem Management yang terdiri dari 3 platform. Masing-masing sistem merupakan penerjemahan journey dari ekosistem perumahan. 

Mulai dari aktivitas pengembangan rumah, pembelian rumah, sewa rumah, renovasi rumah, mengisi rumah, sampai dengan kebutuhan penghuni rumah. Ekosistem digital perumahan, tidak hanya soal pemberian KPR, tapi ada kegiatan Pra KPR  dan setelah KPR. 

"Sehingga bagaimana interaksi bank dapat ditingkatkan pada journey masing-masing aktivitas tadi, serta meningkatkan peran atau keterlibatan stakeholder  ekosistem perumahan dalam proses Integrated Housing Ecosystem,” kata Andi.

Menurut Andi, penambahan fitur dan layanan pada mobile banking dan pembangunan new internet banking business serta memperluas layanan open banking (API service), diharapkan dapat mempermudah transaksi dan layanan baik dalam proses pengajuan KPR, kegiatan sebelum KPR  dan setelah KPR. BTN telah mengembangkan API Platform semenjak 2019 dan sampai dengan saat ini terus dikembangkan memperkaya layanannya nya. 

“Jika semua proses berjalan lancar maka tahun ini sebagian functionality pada aplikasi end to end ekosistem perumahan digital ini sudah mulai bisa dicoba. Salah satu modul/proses bisnis terkait yang sedang menunggu izin keluar dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu online onboarding,”papar Andi. 

Dia menegaskan regulator memberikan dukungannya kepada BTN untuk mengembangkan layanan digital banking. Yang, nantinya akan memudahkan nasabah dalam bertransaksi dan juga membantu peningkatan CASA BTN. 

“Kami berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama izin tersebut dari regulator sudah bisa keluar,” katanya.

Andi mengungkapkan, bahwa Layanan online on boarding atau pembukaan rekening secara digital ini merupakan salah satu proses bisnis yang sangat penting bagi layanan nasabah end to end secara digital, karena ini merupakan Layanan yang tidak dapat terpisahkan dari ekosistem KPR yang dilakukan secara digital.

“BTN memang baru membangun layanan berbasis digital di kisaran tahun 2019 dan 2020. Tetapi itu tidak menjadi masalah, kami terus berbenah membangun layanan digital banking ini. Hasilnya luar biasa jika pada 2018 transaksi di e-channel baru kisaran 70 persen sekarang sudah 95 persen dari total transaksi yang terjadi di BTN,” jelas Andi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya