Stimulus PEN Sektor Pariwisata Dilanjutkan pada 2021, Ini Daftarnya
- Istimewa
VIVA – Pemerintah menegaskan akan tetap melanjutkan sejumlah program stimulus pariwisata guna mendorong pemulihan ekonomi nasional. Di antaranya dana hibah, subsidi bunga, restrukturisasi kredit dan kredit usaha rakyat (KUR) pariwisata.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pariwisata jadi salah satu sektor yang paling terdampak paling besar karena COVID-19 dan diperkirakan pulih paling akhir. Sehingga diperlukan stimulus atau program khusus, agar cepat pulih.
Airlangga menjabarkan, salah satu program yang telah disiapkan pemerintah, adalah hibah pariwisata. Karena, merupakan bagian dari program PEN yang pada tahun lalu telah terserap 70 persen untuk hotel dan restoran.
Baca juga: Polisi Amankan Sopir Angkot 'Oleng' Di Mandailing Natal Sumut
Pada 2020, lanjut dia, dana hibah pariwisata yang merupakan bagian dari program PEN tercatat sebesar Rp3,3 triliun. Pemerintah juga akan memperluas peserta program Kartu Pra kerja pada 2021, bagi para pekerja di sektor pariwisata.
"Validasi data, data yang kredibel dan akurat sangatlah penting untuk mendorong program-program PEN di sektor pariwisata," ujar Airlangga.
Langkah itu dilakukan, salah satunya karena Pemerintah telah menyiapkan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan mendorong pengembangan lima Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Dengan harapan minat wisatawan untuk mengunjungi daerah wisata akan meningkat.
"Perlu ada shifting target wisatawan ke wisatawan nusantara atau domestik yang diperkirakan sebesar 50-55 juta orang," imbuhnya
Menko Airlangga mengingatkan, pentingnya program padat karya di sektor pariwisata agar dapat dilaksanakan pada triwulan pertama tahun ini. Dengan tetap memperhatikan keselamatan dan kenyamanan pekerja di sektor pariwisata dan juga wisatawan.
"Vaksinasi COVID-19 perlu diprioritaskan untuk pekerja di sektor pariwisata, agar memberikan rasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan para wisatawan. Pemerintah ingin geliat wisata mulai ada kembali, tanpa mengesampingkan aspek keselamatan masyarakat," imbuhnya. (Ant)