Sri Mulyani Klaim Tanda-tanda Pemulihan Ekonomi Sudah Tampak
- instagram @smindrawati
VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah telah melakukan beberapa langkah dalam menangani pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi Indonesia. Karena menurut dia, COVID-19 merupakan pandemi global yang mengubah secara fundamental seluruh kehidupan manusia di dunia.
"Karena implikasi COVID-19 begitu luas, maka sisi sosial dan ekonomi juga menimbulkan dampak serius. Indonesia telah melakukan langkah luar biasa dalam menangani COVID-19, selain sisi kesehatan, bidang ekonomi dan sistem keuangan dilakukan langkah extraordinary," kata Sri Mulyani saat webinar COVID-19 dan Percepatan Pemulihan Ekonomi 2021 yang digelar Universitas Indonesia pada Rabu, 27 Januari 2021.
Misalnya, kata Sri Mulyani, dibuatnya Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2020 yang kemudian menjadi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020, yang memberikan kemampuan bagi pemerintah untuk mendesain kebijakan fiskal dalam menangani pandemi COVID-19. Sebab, implikasi wabah corona ini sangat dalam bagi masyarakat dan dunia usaha.
"Oleh karena itu, langkah-langkah bidang kebijakan fiskal, dimana kita memiliki defisit APBN hingga di atas 3 persen menjadi salah satu kebijakan sangat penting. APBN bekerja sangat keras untuk menangani COVID-19 dan melindungi masyarakat, serta memulihkan ekonomi," ujarnya.
Baca juga:Â Lahan Tempat Pemakaman Semakin Menipis Akibat Keganasan COVID-19
Saat ini, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah sedang melakukan pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi yang sangat signifikan mempengaruhi, baik sisi permintaan maupun produksi. Namun, kata dia, tanda-tanda pemulihan ekonomi sudah mulai tampak.
"Ini membutuhkan kebijakan yang lengkap, bagaimana kita mengembalikan kepercayaan sehingga permintaan konsumsi bisa meningkat, bagaimana kita mengembalikan kepercayaan sehingga investasi bisa tumbuh, dan bagaimana kondisi global pulih sehingga ekspor kita bisa meningkat," jelas dia.
Di sisi lain, Sri Mulyani mengatakan instrumen APBN menjadi sangat penting dengan multiobjektif dalam penanganan COVID-19. APBN mendukung dan melindungi dunia usaha agar mereka bisa bertahan bahkan kembali pulih. Maka, hal ini yang terus dilakukan pemerintah dalam menangani COVID-19.
"Pemulihan yang sudah berjalan akan terus diakselerasi melalui kebijakan pemulihan ekonomi nasional, tentu dari sisi pandemi perlu terus ditangani. Oleh karena itu, langkah-langkah disiplin protokol kesehatan harus tetap dilakukan," katanya.
Sementara itu, lanjut dia, program vaksinasi sudah dimulai dan akan diakselerasi. Dengan disiplin protokol kesehatan dan vaksinasi, diharapkan COVID-19 bisa terus dikendalikan. Artinya, kegiatan masyarakat akan kembali pulih termasuk mobilitas meningkat.
"Jika mobilitas dan kegiatan masyarakat pulih, maka kegiatan konsumsi, investasi, ekspor akan bisa berjalan. Itu akan menjadi kunci pemulihan ekonomi kita," katanya.