Bank Dunia Beri Pinjaman US$500 Juta untuk Bantu Keuangan RI

Gedung Bank Dunia.
Sumber :
  • Simone D. McCourtie / World Bank

VIVA – Bank Dunia menyetujui pemberian pinjaman US$500 juta untuk memperkuat ketahanan keuangan dan fiskal Indonesia. Pinjaman ini diarahkan untuk membantu Indonesia membangun dan memperkuat respons dalam hal keuangan akibat bencana alam, risiko iklim, dan terkait kesehatan.

Menkopolkam Garansi Warga Terdampak Bencana Alam Tetap Bisa Nyoblos Pilkada

Gelontoran dana itu dikucurkan karena Bank Dunia mencatat bahwa dari 2014 hingga 2018, pemerintah Indonesia telah menghabiskan sekitar US$90-500 juta setiap tahun untuk tanggap bencana dan upaya pemulihan. Sementara itu pemerintah daerah sekitar US$250 juta.

Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen menyatakan, ketersediaan dan aliran dana yang lebih baik akan menguntungkan penduduk Indonesia dengan mendapatkan manfaat dari respons secara lebih cepat, dan lebih tepat sasaran saat terjadi bencana dan goncangan kesehatan.

Gibran Minta Menpar Gelar Event hingga Convention di Lokasi Pasca-Bencana Guna Pulihkan Ekonomi Setempat

"Ini akan menguntungkan terutama bagi masyarakat yang paling miskin dan rentan, yaitu mereka yang paling terdampak akibat tanggap bencana yang tertunda, dan kerap kehilangan sumber mata pencaharian dan pendapatannya, sehingga memerangkap mereka dalam kemiskinan,” katanya dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 22 Januari 2021.

Baca juga: Australia Batasi Ekspor Sapi, Kemendag Lirik India dan Brasil

15 Pinjaman Online Syariah Terbaik 2024, Aman dan Langsung Cair dalam Hitungan Jam

Dana ini, katanya, akan mendukung Strategi Pembiayaan dan Asuransi Risiko Bencana yang diterapkan oleh pemerintah, dengan memperkuat ketahanan fiskal dan keuangan Indonesia melalui suatu dana Pooling Fund Bencana (PFB). 

Pooling Fund ini akan menjadi mekanisme utama penyaluran dana pasca-bencana dari berbagai sumber. PFB akan memanfaatkan pasar asuransi di dalam negeri maupun di tingkat internasional dalam menyiapkan kapasitas keuangan untuk menjadi penyangganya.

Proyek ini juga akan membantu memastikan agar aliran dana kepada lembaga pemerintahan terkait dijalankan secara efektif dan transparan, termasuk melakukan penelusuran anggaran untuk berbagai belanja terkait bencana, penyaluran bantuan sosial yang lebih cepat kepada korban bencana, serta perencanaan yang lebih baik dalam hal kesiapan menghadapi goncangan di bidang kesehatan.

Proyek ini didukung hibah senilai US$14 juta dari Global Risk Financing Facility (GRiF) untuk membantu meningkatkan kapasitas teknis, sistem manajemen lingkungan dan sosial, mendatangkan teknologi baru dalam pengelolaan Pooling Fund, dan berinvestasi dalam hal memberikan layanan kepada berbagai kelompok masyarakat yang paling rentan. 

Didukung oleh Dana Perwalian Multi-Donor dengan nilai lebih dari US$200 juta dari Jerman dan Inggris, GRiF memberikan dana hibah dan tenaga ahli di bidang teknis untuk membantu negara-negara berkembang melindungi kemajuan, yang telah dicapai dan pulih lebih cepat dari dampak keuangan, akibat goncangan iklim, bencana, dan krisis.

"Dukungan ini akan membantu pemerintah menjalankan respons secara lebih tepat sasaran dan tepat waktu, mengurangi dampak bencana dan membantu menjaga kemajuan pembangunan yang telah dicapai oleh Indonesia,” kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, melalui siaran pers Bank Dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya